Minke.id — Dalam upaya memperkuat kemandirian ekonomi melalui pendidikan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama Dinas Pendidikan Jawa Timur menggelar Workshop Sinergi Pendidikan bertema “Membangun Kewirausahaan dan UMKM Menuju Bojonegoro-Tuban Mandiri dan Sejahtera”, yang berlangsung di GOR Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Rabu (12/6).
Acara ini menjadi momentum strategis kolaborasi antara dunia pendidikan dan sektor ekonomi lokal, menghadirkan tokoh-tokoh penting seperti Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai, dan Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Subagyo.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, saat membuka kegiatan menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal harus menjadi fokus utama.
“Saya meminta kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan untuk mendukung penuh program Bupati Bojonegoro dalam mencetak SDM unggul. Jika SDM meningkat, maka pertumbuhan ekonomi pun akan merata,” ujarnya.
Aries juga mendorong penguatan kompetensi kewirausahaan dan digitalisasi pembelajaran, khususnya untuk siswa SMA dan SMK. Ia menekankan pentingnya pembelajaran aplikatif yang berdampak langsung pada ekonomi siswa.
Salah satu wujud nyata hasil pendidikan berbasis kewirausahaan datang dari Dini Merta Valesta, siswi kelas 10 SMKN 4 Bojonegoro. Ia membagikan kisah sukses usahanya menggunakan aplikasi “Omsetku”, yang membantunya mencatat omset sebesar Rp54 juta dalam lima bulan.
“Aplikasi ini sangat membantu saya dalam mengelola keuangan usaha transportasi,” jelas Dini saat mempresentasikan di depan peserta workshop.
Kepala Bakorwil Bojonegoro, Agung Subagyo, menyatakan dukungannya melalui program Millenial Jobs Center di EJSC untuk menampung dan mengembangkan talenta muda wilayah Bojonegoro-Tuban.
Selain itu, dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Yayasan Gaeni Moentari Nusantara dan enam sekolah di Bojonegoro-Tuban, yaitu SMKN 1 Bojonegoro, SMKN 4 Bojonegoro, SMKN 1 Grabagan Tuban, SMKN Singgahan Tuban, SMAN 1 Kasiman Bojonegoro, dan SMAN 1 Rengel Tuban.
Penandatanganan disaksikan langsung oleh Bupati Bojonegoro, Kepala Bakorwil, dan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Dalam pidato kuncinya, Bupati Setyo Wahono menyampaikan bahwa ketergantungan terhadap sektor migas harus segera diimbangi dengan pertumbuhan sektor riil.
“Kami ingin membentuk generasi tangguh yang siap bersaing. Workshop ini harus menghasilkan program nyata, bukan hanya seremonial,” tegas Bupati.
Ia juga menekankan pentingnya kurikulum kewirausahaan yang aplikatif dan kemitraan sekolah dengan pelaku usaha sebagai langkah strategis membangun UMKM berbasis sekolah.
Workshop ini ditutup dengan pemaparan dari narasumber nasional, Gatot Hari Priowirjanto, yang menjelaskan strategi membangun ekosistem kewirausahaan sekolah, digitalisasi pembelajaran, dan optimalisasi potensi lokal.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha dari dunia pendidikan, menciptakan UMKM sekolah yang produktif dan berdaya saing global.