Minke.id – Pemerintah Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis potensi lokal. Salah satu buktinya adalah penyerahan alat pilin batang pisang kepada kelompok perajin di Desa Duren, Kecamatan Klakah, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan produk berbahan serat alami yang ramah lingkungan.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati, bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma. Bantuan alat ini diberikan kepada kelompok UMKM yang telah mengolah limbah batang pisang menjadi tali serat bernilai ekonomi tinggi.
Dalam kesempatan itu, Bupati Indah Amperawati yang akrab disapa Bunda Indah mengungkapkan apresiasinya terhadap kreativitas dan ketekunan pelaku UMKM di Desa Duren.
“Kami melihat UMKM kerajinan berbasis batang pisang ini punya potensi besar. Produk mereka tidak hanya unik dan bernilai jual tinggi, tapi juga ramah lingkungan. Pemerintah hadir untuk memperkuat produktivitas dan kapasitas usahanya,” ujar Bunda Indah.
Dengan alat pilin batang pisang, proses produksi tali serat menjadi lebih efisien, berkualitas, dan siap bersaing di pasar lebih luas. Bahkan, produk tali serat dari Lumajang ini mulai dilirik pasar nasional dan potensial untuk ekspor.
Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma menegaskan bahwa penguatan UMKM harus disertai dengan inovasi dan keberlanjutan.
“Kami ingin menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. UMKM harus memiliki akses terhadap teknologi, pelatihan, dan pemasaran,” tegasnya.
Program ini menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM yang berbasis desa dan sumber daya lokal.
Desa Duren dinilai memiliki potensi besar dalam mengembangkan kerajinan serat batang pisang menjadi produk bernilai tambah seperti tas, tikar, dekorasi rumah, dan kerajinan lainnya. Narasi lokal yang kuat, keunikan bahan baku, serta kepedulian terhadap lingkungan menjadi kekuatan utama UMKM di desa ini.
Pemerintah daerah juga menjalin kolaborasi lintas sektor untuk mendukung rantai nilai UMKM, mencaku penyediaan alat produksi, pelatihan manajemen dan kewirausahaan, pendampingan pemasaran digital, serta akses permodalan dan pembiayaan usaha.
Pemkab Lumajang menegaskan komitmennya untuk terus hadir dalam setiap tahapan pertumbuhan UMKM, agar pelaku usaha kecil tidak hanya bertahan, tetapi naik kelas dan menjadi kekuatan ekonomi lokal.
“Kami ingin menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi desa. Dengan dukungan yang tepat, UMKM bisa tumbuh menjadi industri kreatif yang mandiri dan berkelanjutan,” tutup Bunda Indah.