Minke.id – Kantor Bea Cukai Malang bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur II memperkuat sinergi dengan dunia akademik melalui dua kegiatan edukasi yang melibatkan Universitas Ma Chung dan Universitas Merdeka (Unmer) Malang. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendukung ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekaligus mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan karier di era transformasi digital.
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menegaskan bahwa keterlibatan perguruan tinggi merupakan langkah strategis dalam membangun ekosistem ekonomi yang kuat.
“Melalui perguruan tinggi, edukasi tentang ekspor maupun transformasi digital bisa menjangkau generasi muda sekaligus para pelaku usaha agar lebih adaptif dan kompetitif,” ujarnya di Malang, Selasa (19/8/2025).
Pada Rabu (30/7), Bea Cukai Malang bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur dan Universitas Ma Chung menggelar pelatihan bertajuk “Langkah Awal Ekspor: Pelatihan Persiapan Business Matching bagi IKM/UMKM”.
Acara tersebut dihadiri para pelaku UMKM, akademisi, dan pemangku kepentingan. Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Malang, Pitoyo Pribadi, memaparkan fasilitas ekspor yang bisa dimanfaatkan UMKM, seperti Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM) dan pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas (FTA).
Pelatihan ini diharapkan mampu membuka wawasan pelaku UMKM untuk lebih berani menembus pasar internasional dengan strategi bisnis yang terarah.
Sementara itu, pada Rabu (6/8), Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II berkolaborasi dengan Career Center Unmer Malang dalam program pengembangan karier yang diikuti sekitar 400 mahasiswa secara hybrid.
Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Timur II, Agus Sudarmadi, menjadi narasumber dengan topik “Peran Digital Leadership di Era Transformasi Digital”. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa perkembangan kecerdasan buatan (AI) akan mengubah kebutuhan talenta di berbagai sektor industri.
“Mahasiswa harus adaptif, disiplin, dan siap berkompetisi tidak hanya dengan manusia, tetapi juga dengan teknologi,” pesan Agus.
Kegiatan ini memberikan wawasan penting bagi mahasiswa agar lebih siap menghadapi perubahan pasar kerja yang semakin dinamis.
Budi Prasetiyo menegaskan bahwa dua kegiatan ini menjadi bukti nyata pentingnya peran akademisi dalam memperkuat ekosistem ekspor dan pengembangan SDM.
“Kami yakin kolaborasi ini bukan hanya berdampak pada peningkatan kapasitas individu, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi nasional,” tutupnya.