Minke.id – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kali ini, kontribusi tersebut diwujudkan melalui pemberian teknologi mesin filling (pengisian) dan capping (penutupan botol) kepada UMKM di Kota Gresik. Program ini dijalankan oleh tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) berbasis produk dari Departemen Teknik Mesin Industri (DTMI) ITS.
Ketua tim Abmas ITS, Mashuri SSi MT, mengungkapkan bahwa program ini berfokus pada peningkatan efisiensi UMKM dalam pengemasan minyak goreng. Salah satu penerima manfaat adalah CV Putra Bungsu, sebuah UMKM lokal yang sebelumnya masih mengandalkan proses manual.
“UMKM yang menjalankan bisnis pengemasan minyak goreng secara manual seringkali menghadapi tantangan operasional, terutama terkait ketepatan takaran dan efisiensi produksi,” jelas Mashuri.
Mashuri, dosen ahli di bidang mekatronika ITS, menjelaskan bahwa selama ini pengemasan minyak goreng manual rawan mengalami ketidaksesuaian takaran. Pelaku usaha biasanya menggunakan gayung tanpa satuan ukuran, sehingga takaran minyak di tiap kemasan berbeda-beda.
Untuk mengatasi hal tersebut, tim ITS melakukan sosialisasi mengenai pentingnya digitalisasi dan otomasi dalam proses produksi. Sosialisasi juga disertai pengenalan teknologi mesin filling dan capping agar UMKM mampu menjaga standar kualitas dan kuantitas produk.
“Tim ITS memberikan pemahaman mengenai manfaat penerapan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi dan konsistensi hasil produksi,” imbuh Mashuri.
Dalam implementasinya, tim Abmas ITS juga memberikan pelatihan pengoperasian mesin filling. Mesin ini bekerja dengan sistem otomatis menggunakan pompa dan saluran stainless steel yang higienis, sehingga jumlah minyak dalam setiap botol terukur secara akurat.
Selain itu, UMKM juga mendapatkan mesin capping yang mampu menutup botol dengan cepat, rapat, dan konsisten. Teknologi ini membuat proses produksi menjadi dua kali lipat lebih efisien, sehingga meningkatkan kapasitas produksi sekaligus nilai ekonomis usaha.
Mashuri menegaskan, program ini tidak hanya membantu UMKM meningkatkan daya saing, tetapi juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-8 tentang Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta poin ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
“Semoga upaya ini dapat menginspirasi UMKM lain yang bergerak di sektor pengemasan minyak goreng. Dengan penerapan teknologi, kualitas dan kuantitas produk bisa terjaga sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen,” pungkasnya.