Minke.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus melakukan berbagai langkah strategis untuk memperkuat perekonomian berbasis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Upaya ini tidak hanya menyasar persaingan di tingkat lokal, tetapi juga menargetkan pasar regional, nasional, bahkan internasional.
Salah satu inovasi unggulan yang digagas adalah pembentukan Halal Hub, sebuah pusat pengembangan produk halal. Program ini dirancang untuk membantu UMKM memenuhi standar ekspor sekaligus membuka akses menuju pasar global.
“Halal Hub ini merupakan upaya kami menjawab harapan Wakil Presiden Ma’ruf Amin agar produk UMKM Indonesia bisa go international,” kata Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wingsojudo, dalam talk show Gema UMKM RRI Sumenep bertajuk Gerakan Melek Digital untuk UMKM Mandiri, Senin (8/9/2025).
Selain Halal Hub, Pemkab Sumenep juga menggandeng berbagai platform digital sebagai sarana pemasaran. Tidak hanya perusahaan nasional seperti Gojek, Grab, dan Maxim, tetapi juga platform lokal seperti COD, turut diajak bekerja sama untuk memperluas distribusi produk UMKM.
Langkah ini sekaligus menyasar pelaku usaha di kawasan terpencil, seperti di Tajamara dan Pasar Bangkal, agar dapat merasakan manfaat teknologi digital.
“Kami terus mendorong platform digital agar menjangkau seluruh UMKM, tidak hanya yang berada di pusat-pusat keramaian,” jelas Fauzi.
Tak berhenti di sana, Pemkab Sumenep juga menginisiasi penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran digital. Tujuannya untuk memudahkan transaksi, meningkatkan inklusi keuangan, serta mempercepat adaptasi UMKM terhadap era digitalisasi ekonomi.
“UMKM adalah pondasi ekonomi masyarakat, sehingga kami berusaha memberikan kemudahan agar mereka bisa berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Dengan kombinasi program Halal Hub, digitalisasi pemasaran, dan kemudahan transaksi keuangan, Pemkab Sumenep optimistis UMKM lokal mampu tumbuh secara berkelanjutan. Langkah ini diharapkan membuka peluang baru bagi UMKM untuk menembus pasar nasional bahkan internasional