Minke.id – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh setiap 2 Oktober, Mercure Madiun menggandeng sejumlah UMKM ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Madiun, Jawa Timur.
Kegiatan bertajuk “Merajut Budaya, Menyeduh Rasa” ini menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap budaya batik Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.
Acara digelar di Djawara Resto Mercure Madiun, Sabtu (4/10/2025), bertepatan dengan momentum Hari Kopi Sedunia yang dirayakan setiap 1 Oktober, menjadikannya perpaduan unik antara budaya, kopi, dan kreativitas lokal.
Assistant Marketing Communications Manager Mercure Madiun, Shania Karsono, menjelaskan bahwa acara ini dirancang untuk mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, agar semakin mencintai dan memahami makna batik sebagai identitas bangsa.
“Kami ingin mengingatkan bahwa Indonesia punya budaya batik, namun dengan cara yang santai. Kami kemas dalam peragaan busana batik sambil menikmati all you can eat dinner dengan sajian nusantara dan internasional andalan Mercure,” ujarnya.
Menurut Shania, kolaborasi ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi budaya, tetapi juga platform promosi bagi UMKM ekonomi kreatif yang terlibat dalam acara.
Dalam kegiatan “Merajut Budaya, Menyeduh Rasa”, berbagai pelaku UMKM ekonomi kreatif Madiun turut ambil bagian, di antaranya, Perajin Batik Murni Madiun, Thomas Hanief MUA, ABBY Coffee, dan UMKM Naik Kelas Kota Madiun.
Setiap pelaku usaha menampilkan karya dan produk unggulan mereka, mulai dari busana batik khas Madiun, riasan bergaya etnik, hingga kopi lokal dengan cita rasa khas daerah.
Kolaborasi ini menjadi wadah bagi UMKM untuk naik kelas, sekaligus memperkuat sinergi antara sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Madiun.
Wali Kota Madiun, Maidi, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Mercure Madiun dan pelaku UMKM.
“Kegiatan ini wujud nyata kepedulian terhadap budaya batik Indonesia, khususnya batik khas Kota Madiun. Pemerintah daerah bersama pihak swasta akan terus mendorong agar UMKM ekonomi kreatif semakin berkembang,” ujarnya.
Maidi menambahkan bahwa batik Madiun memiliki kekhasan tersendiri yang perlu terus dipromosikan, baik di tingkat lokal maupun nasional. Menurutnya, sinergi seperti ini menjadi contoh baik antara dunia usaha, komunitas kreatif, dan pemerintah.
Kegiatan “Merajut Budaya, Menyeduh Rasa” bukan sekadar perayaan, tetapi juga gerakan pelestarian budaya batik melalui pendekatan kreatif dan kekinian.
Dengan melibatkan UMKM lokal, acara ini menjadi ruang kolaborasi lintas sektor yang menghadirkan nuansa hangat antara seni, kuliner, dan budaya Indonesia.