Minke.id – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria memperkenalkan strategi 3Go sebagai panduan praktis bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas di era digital.
Strategi ini mencakup tiga langkah utama: Go Modern, Go Digital, dan Go Online, yang dirancang untuk membantu UMKM menjadi lebih profesional, adaptif terhadap teknologi, dan mampu memperluas pasar melalui platform digital.
Dalam acara Workshop “Social Selling: Kunci Sukses UMKM 2025” di Hotel AONE, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025), Nezar menegaskan bahwa transformasi digital menjadi kunci agar UMKM tetap kompetitif di tengah perubahan ekonomi global.
“Sebanyak 65 juta UMKM menyumbang 60 persen dari total PDB Indonesia. Jadi apa yang Bapak/Ibu lakukan itu sangat berarti dan sangat penting untuk ketahanan ekonomi Indonesia,” ujar Nezar Patria.
Nezar menilai bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis agar UMKM bisa bertahan dan berkembang di tengah tantangan pasar yang semakin dinamis.
Nezar menjelaskan, strategi 3Go merupakan pendekatan bertahap agar UMKM dapat bertransformasi secara menyeluruh — mulai dari modernisasi internal hingga ekspansi pasar digital.
Tahap pertama menekankan pentingnya modernisasi pengelolaan usaha. UMKM didorong melakukan branding, meningkatkan standar kualitas produk, dan mengelola bisnis secara profesional.
“Processing-nya harus dibuat modern sehingga pembeli lebih percaya,” ujar Nezar.
Tahap kedua adalah digitalisasi operasional usaha. UMKM diajak memanfaatkan aplikasi e-commerce, sistem keuangan digital, dan otomasi proses bisnis agar lebih efisien.
Transformasi ini diharapkan memperkuat manajemen keuangan, mempercepat transaksi, dan meningkatkan produktivitas.
Tahap ketiga berfokus pada ekspansi pasar digital melalui media sosial, marketplace, dan website bisnis.
“Banyak UMKM aktif di media sosial, tapi tidak punya website. Padahal informasi lengkap di website meningkatkan kepercayaan konsumen,” jelas Nezar.
Nezar menegaskan bahwa kunci utama keberhasilan social selling bukan hanya pada promosi kreatif, tetapi pada membangun kepercayaan konsumen.
Ia mencontohkan pengalaman pribadinya membeli produk kopi jahe dari Sidoarjo yang menarik dari sisi pemasaran, namun kurang informatif karena tidak mencantumkan kandungan, tanggal kedaluwarsa, dan alamat produsen.
“Hal-hal kecil seperti itu penting untuk menjaga kepercayaan konsumen,” tegasnya.
Selain strategi 3Go, Nezar juga memperkenalkan berbagai program nyata dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mendukung transformasi UMKM.
Digital Entrepreneurship Academy (DEA): Pelatihan untuk UMKM di bidang digital marketing, fintech syariah, dan strategi social selling.
Program UMKM Level Up: Pendampingan adopsi teknologi digital agar pelaku usaha semakin efisien, inovatif, dan mampu meningkatkan penjualan.
“Tujuannya agar UMKM punya daya saing dan tentu saja lebih cuan,” ujar Nezar disambut tawa peserta.
Nezar optimistis, dengan strategi 3Go dan dukungan program pelatihan berkelanjutan, UMKM Indonesia akan semakin siap menghadapi era digital dan menembus pasar global.
“Sebagai pengusaha, kita ingin lebih cuan dan berdaya saing. Dengan digitalisasi, UMKM bisa mencapai itu,” tutupnya.
Workshop ini turut menghadirkan Melissa Wijaya (Founder Lampu.id), Rizki Ameliah (Kepala Pusat Pembangunan Literasi Digital), dan Budi Primawan (Vice President Government Affairs Lazada Indonesia) sebagai narasumber.