SURON.CO – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong pendanaan murah bagi para pelaku usaha mikro. Erick telah menyampaikan usulan pemberian bunga pinjaman 0% untuk para pelaku usaha itu kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Erick Thohir mengutus dua wamennya yakni Pahala Mansury dan Kartika Wirjoatmodjo untuk segera membahas perihal ini dengan BI.
“Saya sudah mengutus dua wamen Pak Pahala (Pahala Mansury) dan Pak Tiko (Kartika Wirjoatmodjo) untuk membahas ini dengan BI. Kita berharap satu bulan bisa tuntas,” ujar Erick di Jakarta, seperti dikutip Senin (20/2).
Kedua wamen BUMN tersebut akan membahas pendanaan BUMN di sektor pangan dan perluasan pendanaan untuk program Mekaar.
Menteri BUMN tersebut menginginkan bunga pendanaan rendah 0% bagi pelaku usaha mikro dapat segera terealisasi mengingat program ini sudah mendapatkan lampu hijau dari Istana setelah rapat koordinasi beberapa waktu lalu.
“Tinggal bagaimana sekarang kita mendorong hal ini menjadi kenyataan, jangan sampai kesannya yang besar dapat bunga jauh lebih besar dari yang mikro. Ini yang selalu kita coba seimbangkan,” ujar Erick.
Erick menyampaikan sektor usaha mikro yang masuk dalam UMKM punya andil besar dalam menopang perekonomian nasional. Erick menyampaikan sektor UMKM ini memiliki kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga 62,55% dan juga menyumbang serapan tenaga kerja hingga 97,22%.
Namun, menurut Erick, porsi pembiayaan lembaga pembiayaan dan perbankan untuk UMKM saat ini baru 21% atau lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga. BUMN, lanjut dia, berkomitmen membantu target minimal 30% porsi pembiayaan untuk UMKM pada tahun depan.
“Sejak awal, kita terus mendorong program kerakyatan seperti KUR, PNM Mekaar dan Makmur dapat meningkat dan menjangkau lebih banyak para pelaku usaha, termasuk usaha mikro,” lanjut Erick.
Erick menyebut BUMN-BUMN perbankan atau Himbara menjadi garda terdepan dalam keberpihakan terhadap para pelaku usaha mikro. Eks Ketua Komite Olimpiade Indonesia itu memaparkan penyaluran KUR oleh Himbara telah mencapai Rp 345 triliun ke 7,2 juta pelaku usaha di seluruh Indonesia, program Mekaar pun mengalami kenaikan jumlah nasabah sejak pandemi Covid-19 menyerang. Erick menyampaikan jumlah nasabah Mekaar sebelum pandemi hanya berjumlah 5,6 juta dan berdasarkan data per November 2022 telah berjumlah 12,7 juta. Sedangkan Makmur telah memberdayakan 43.079 petani di seluruh Indonesia dan terbukti berhasil meningkatkan 36% produktivitas dan 46% pendapatan.
“Hal ini juga menjadi komitmen kita untuk mendorong para pelaku usaha mikro bisa naik kelas. Penguatan terhadap sektor ini akan sangat besar dampaknya bagi perekonomian Indonesia secara umum,” tutup Erick.