Minke.id – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmennya untuk mendukung pengembangan produk lokal, salah satunya cerutu khas Temanggung. Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Pabrik Cerutu Rizona Baru, bersama Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Eddy S Bramiyanto, Jumat (24/01).
“Kami hadir untuk melihat langsung proses produksi cerutu Kenner, yang menjadi bagian dari pelestarian usaha keluarga generasi ketiga. Ini adalah bentuk apresiasi terhadap keberlanjutan usaha lokal yang memiliki potensi besar,” ujar Menteri Maman Abdurrahman.
Menurut Menteri UMKM, cerutu Kenner buatan Pabrik Cerutu Rizona Baru memiliki cita rasa khas yang tidak kalah dengan produk impor. Tantangan terbesar saat ini adalah meningkatkan pemasaran dan branding agar produk ini dikenal lebih luas di pasar domestik maupun internasional.
Deputi Bidang Usaha Kecil telah ditugaskan untuk memberikan dukungan, khususnya dalam strategi pemasaran digital dan kolaborasi dengan e-commerce.
“Kementerian UMKM mendorong produk lokal agar lebih banyak dijual melalui platform digital. Kami tengah membahas kolaborasi strategis dengan e-commerce agar produk UMKM, termasuk cerutu Kenner, mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar,” jelas Menteri Maman.
Selain pemasaran, Menteri UMKM menekankan pentingnya efisiensi produksi tanpa mengorbankan kualitas.
“Untuk bersaing dengan produk impor, UMKM harus meningkatkan skala produksi dan menekan biaya serendah mungkin. Pemerintah sedang mempersiapkan strategi bersama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian untuk memperpendek rantai suplai dan memberikan pembiayaan yang mendukung efisiensi,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat daya saing cerutu Kenner, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Dalam kunjungannya, Menteri UMKM menegaskan bahwa dukungan pemerintah tidak terbatas pada produk cerutu, tetapi mencakup semua sektor UMKM. Strategi jangka pendek adalah membatasi produk asing, sedangkan strategi jangka panjang adalah memperkuat daya saing UMKM melalui efisiensi biaya dan peningkatan kualitas.
“Kami tidak hanya membatasi produk asing, tetapi juga memberdayakan UMKM agar mampu memproduksi barang berkualitas dengan biaya yang kompetitif,” ujar Maman.
Cerutu Kenner telah menjadi contoh nyata bagaimana usaha keluarga dapat bertahan dan berkembang hingga tiga generasi. Dengan dukungan Kementerian UMKM, produk ini diharapkan mampu bersaing di pasar internasional, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
Langkah konkret dari pemerintah ini diharapkan memperkuat posisi produk lokal seperti cerutu Kenner, memberikan peluang baru bagi pelaku UMKM, serta mendorong pelestarian budaya dan usaha tradisional di Indonesia.