Minke.id – Wali Kota Batu Nurochman siap merealisasikan pembangunan Mal UMKM sebagai wujud komitmen politiknya sejak kampanye Pilkada 2024. Proyek strategis ini diproyeksikan menjadi pusat promosi produk unggulan UMKM Kota Batu, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan secara berkelanjutan.
Saat ini, pembangunan Mal UMKM Kota Batu masih berada pada tahap awal perencanaan desain. Lokasi yang dikaji antara lain kawasan strategis seperti Alun-Alun Kota Batu dan bedak-bedak kosong di Pasar Induk Among Tani.
“Ya, rencana pembangunan Mal UMKM ini terus progres. Kami sedang mempersiapkan desainnya sebagai tahapan awal,” ujar Wali Kota Batu, Nurochman, yang akrab disapa Cak Nur, pada Rabu (09/07/2025).
Meskipun lokasi belum diputuskan secara definitif, Cak Nur memastikan bahwa Mal UMKM akan difungsikan sebagai pusat display produk-produk UMKM berkualitas dari para pelaku usaha lokal.
“Banyak produk UMKM di Kota Batu yang punya kualitas bagus. Ini harus kita bantu promosinya lebih luas. Mal UMKM akan menjadi etalase utama mereka,” tambahnya.
Pembangunan Mal UMKM telah resmi masuk dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Batu 2025–2030. Wacana ini juga menjadi bahasan penting dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Maret 2025.
Cak Nur menjelaskan bahwa realisasi pembangunan kemungkinan belum dapat dilakukan tahun ini karena masih dalam proses perencanaan.
“Belum kalau tahun ini. Proses perencanaannya masih jalan,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu, Aries Setiawan, menyampaikan bahwa Mal UMKM adalah langkah nyata memperkuat daya saing dan ketahanan UMKM di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif.
“Selain membangun Mal UMKM, kami juga rutin melakukan pendampingan usaha, pelatihan kewirausahaan, dan fasilitasi akses permodalan,” jelas Aries.
Berdasarkan data Diskumperindag, jumlah pelaku UMKM di Kota Batu meningkat signifikan. Pada 2023 tercatat sebanyak 5.900 unit, dan meningkat menjadi 7.552 unit pada 2024 – atau tumbuh sebesar 28 persen.
“Kebanyakan UMKM ini bergerak di sektor makanan dan minuman. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi untuk berwirausaha,” tegas Aries.