Minek.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus memperkuat dukungannya terhadap sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Terbaru, Pemprov Jatim menyiapkan penyertaan modal sebesar Rp300 miliar kepada Bank UMKM Jawa Timur, salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Langkah strategis ini ditujukan untuk memperluas akses pembiayaan bagi pelaku UMKM sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Adhy Karyono, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, menjelaskan bahwa tambahan modal tersebut akan dimanfaatkan Bank UMKM untuk menyalurkan kredit berbunga rendah.
“Kami merencanakan penyertaan modal Rp300 miliar untuk Bank UMKM agar bisa memberikan subsidi kredit kepada pelaku UMKM,” ungkap Adhy, Kamis (21/8).
Dengan skema subsidi tersebut, pelaku UMKM di Jawa Timur bisa mengakses pinjaman dengan bunga hanya 3 persen. Menurut Adhy, kebijakan ini sangat penting karena kebutuhan permodalan UMKM di Jawa Timur sangat tinggi, sementara antusiasme masyarakat terhadap kredit murah juga terus meningkat.
“UMKM kebutuhannya tinggi dan peminatnya banyak. Karena itu, dukungan pembiayaan ini akan menjadi energi baru bagi penggerak ekonomi daerah,” tambahnya.
Selain membantu pelaku UMKM, kebijakan penyertaan modal ini juga menjadi bagian dari strategi Pemprov Jatim untuk mengoptimalkan peran BUMD dalam pembangunan ekonomi.
Dengan hadirnya kredit murah, UMKM diharapkan dapat lebih berkembang, memperluas lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing produk lokal Jawa Timur di pasar nasional maupun global.
Kebijakan suntikan modal ini sejalan dengan komitmen Gubernur Jawa Timur dalam memperkuat ekosistem usaha rakyat. Pemprov Jatim optimistis, UMKM akan semakin tangguh, merata, dan menjadi motor utama pembangunan ekonomi daerah.
Dengan akses permodalan yang lebih terjangkau, produk-produk UMKM Jawa Timur berpeluang besar untuk naik kelas, memperluas jaringan pemasaran, dan meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.