Minke.id – Pemerintah Kabupaten Gresik menyambut baik gagasan Komisi II DPRD yang mendorong keterlibatan petani, nelayan, dan pelaku UMKM lokal dalam program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Dorongan ini dinilai tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga membuka peluang besar untuk menggerakkan ekonomi daerah.
Kabid Bina Pemdes DPMD yang juga Plt Kabid Koperasi UMKM Diskoperindag, Rian Pramana Suwanda, memastikan pihaknya siap menindaklanjuti. “Nggeh segera,” ujarnya singkat, Senin (6/10/2025).
Anggota Komisi II DPRD Gresik, Muhammad Kurdi, menyebut potensi perputaran dana dari program MBG bisa mencapai Rp 1,2 triliun per tahun di Gresik. Ia menegaskan perlunya regulasi daerah agar pasokan bahan pangan MBG, seperti beras, telur, hingga ikan, berasal langsung dari petani, peternak, dan nelayan lokal.
“Menu MBG seharusnya berbahan pangan lokal. Daerah harus menyiapkan regulasi agar suplai bahan makanan dilakukan oleh petani dan UMKM Gresik. Dengan begitu, perputaran dana ini bisa mendongkrak ekonomi lokal,” tegasnya.
Kurdi juga mendorong agar kepala dapur MBG menjalin kerja sama dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) untuk mengoordinasikan pasokan bahan pangan dari hulu hingga ke dapur MBG. Dengan target 100 dapur MBG di Gresik, ia memperkirakan perputaran dana bisa mencapai Rp 5 miliar per hari atau setara Rp 105 miliar per bulan.
“Jika target 100 dapur tercapai, akan terbuka 5.000 peluang kerja relawan dapur di Gresik. Ini potensi besar yang harus kita ambil untuk kesejahteraan masyarakat,” jelas Kurdi.
Saat ini, jumlah dapur MBG yang beroperasi di Gresik masih berkisar 12–18 unit, jauh dari target. Namun, DPRD optimis jika regulasi tepat diterapkan, program MBG dapat menjadi instrumen strategis untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.