surabayaonline.co -Ramai diberitakan bahwa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya sedang dalami dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Emil Elestianto Dardak (Emil), Plt Ketua Demokrat Jawa Timur,
Hal ini dikarenakan Emil mengacungkan dua jari dalam acara bersama pasangan calon wali kota-wakil wali kota Surabaya nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
Baca Juga : Bawaslu Dalami Aduan Emil Dardak Salam 2 Jari Bareng Machfud-Mujiaman
Indra Wahyudi (Indra) sebagai Bakomstra DPC Surabaya Partai Demokrat, yang ditemui di sela sela Acara Bina UMKM, yang diadakan di Warung Cak Blangkon Balas Klumprik Surabaya, Selasa (29/9) mengatakan bahwa yang dilakukan Emil bukan sebuah seruan kampanye
“Acungkan dua jari itu tandanya victory, kemenangan atas Surabaya terhadap Covid” kata Indra yang juga sering disebut chef Cak Blangkon
Indra meyakini bahwa Emil akan melakukan serperti yang diperintahkan oleh Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yaitu menjalankan protokol Covid dan berkampanye secara santun.
“Acara itu di hari minggu disebuah pernikahan, maka wajar bila pak Emil hadir di acara itu dan duduk satu meja” ujar Indra Wahyudi
“Selain itu pak Emil bukan ASN” ujar Indra menambahkan.
Masih kata Indra, di foto tersebut juga tidak nampak seragam, backdrop atau atribut partai atau paslon, terlebih sebuah ajakan (dari Emil -red) dan tidak menggunakan fasilitas negara.
Indra juga juga menanggapi tentang apa yang dilakukan oleh paslon lain, bahwa ada paslon lain yang menampilkan foto dirinya bersama dengan seorang bukan ASN yang juga pejabat publik, yang saat ini gambar itu tersebar dimana-mana.
“Nah ini bisa membuat masyarakat kliru bahwa itu bagian dari kampanye” lanjut Indra.
Indra mengajak lapisan masyarakat Surabaya untuk mensukseskan pilkada dengan baik, cerdas, benar dan ber integritas tinggi.

Saat disinggung oleh awak media bahwa ada kemungkinan pelapor tidak mamahami PKPU, Indra merasakan bahwa pelapor kurang memahami peraturan.
Indra menambahkan bahwa Foto itu di Upload di Instagramnya (IG -red) MA (Machfud Arifin -red), jadi sesungguhnya orang ini (pelapor -red) tidak ingin melaporkan, tapi orang ini selalu membaca IG pak MA, yang artinya bahwa orang ini adalah pengagumnya MA.
“Dia kagum, karena itu dia mengikuti terus IG nya pak MA” kata Indra.
Lebih lanjut Indra justru mengucapkan terimakasih karena yang bersangkutan terus mamantau IG nya MA, Indra berharap semoga programnya pak MA kedepan bisa diterjemahkan (oleh pelapor -red) dengan lebih baik.
“Anda (pelapor -red) sampaikan kepada masyarakat bahwa ini adalah Walikota yang tidak perlu diragukan lagi” kata Indra menutup wawncara (*Disut)