SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, menjadi yang terdepan dalam industri pupuk majemuk NPK.
Dengan kapasitas produksi pupuk NPK 2,7 juta ton pertahun, PG mampu memproduksi lebih dari 40 formulasi NPK. Baik untuk retail subsidi dan komersil, hingga melayani konsumen perkebunan domestik, hingga ekspor.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi menjelaskan, produk komersil ini merupakan produk pengembangan yang diciptakan untuk memberikan solusi atas permasalahan pertanian di Indonesia.
Pertama, NPK Phonska Plus dengan formulasi 15-15-15 yang diperkayai dengan unsur hara mikro Zink. Pupuk ini menjadi relevan, karena kandungan Zink pada lahan pertanian di Indonesia sudah sangat berkurang.
“Inilah keunggulan NPK Phonska Plus yang tidak dimiliki NPK Phonska bersubsidi,” ujar Rahmad disela sela kegiatan One Day Promotion PG.
Uji coba NPK Phonska Plus dalam rekomendasi pemupukan berimbang untuk padi, yaitu Petroganik (500kg/ha), NPK Phonska Plus (300/kg) dan Urea (200 kg/ha), mampu meningkatkan panen gabah kering lebih dari 12 persen.
Produk lainnya NPK Petro Nitrat dengan formulasi 16-16-16, bisa diaplikasikan pada tanaman pangan dan hortikultura. Produk ini telah melewati uji coba pada berbagai macam tanaman khususnya dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).
Produk NPK Petro Ningrat yang mengandung Nitrogen dalam bentuk Nitrat dan rendah chlor, diperuntukan seperti tembakau, kentang, cabai, bawang merah, tomat serta buah-buahan.
Aplikasi NPK Petro Ningrat berhasil meningkatkan panen pada tanaman kentang di Kota Batu, tanaman tembakau di Jember, dan tembakau di Lombok Timur. (san)