SURABAYAONLINE.CO-Senin (7/9) Siang, lima mahasiswi yang tergabung dalam TCC-Trash Control Community sampaikan usulan pengendalian sampah plastik di sungai penting Jawa Timur, di antaranya Sungai Brantas, Bengawan Solo dan Kali porong, dengan menolak penggunaan plastik sekali pakai .
“Temuan kami membuktikan bahwa Gubernur Provinsi Jawa Timur belum maksimal dalam mengendalikan timbunan sampah plastik di daerah sempadan sungai Jawa Timur terutama di bengawan solo dan Brantas Hilir,” ungkap Vidya Listya Tim Research of TCC, Mahasiswi Biologi semester V universitas Islam negeri Sunan Ampel Surabaya ini menjelaskan bahwa selama bulan Agustus dilakukan inventarisasi timbulan sampah di Sungai Terbesar di Jawa Timur yaitu Bengawan Solo kecamatan Bungah, Sidayu dan Ujungpangkah sedangkan untuk wilayah sampling dilakukan di Wringinanom, Driyorejo, Kali Porong, Kali Metro(Malang) dan Kali Gunting dan ditemukan lebih dari 54 timbulan sampah disempadan sungai.
“Sempadan sungai adalah daerah lindung dan ada larangan keras menjadikan sempadan menjadi tempat sampah,” ungkap Vidya. Lebih lanjut mahasiswi asal surabaya ini mengusulkan agar Gubernur Jawa Timur membuat kebijakan “tolak pemakaian plastik sekali pakai (use single plastic)”seperti tas kresek, botol minum plastik, sachet, sedotan dan styrofoam sebagai bentuk penanganan sampah plastik dan membentuk relawan pengontrol timbulan sampah plastik dengan memberlakukan patroli sungai “Kondisi sampah plastik di Sungai penting Jawa Timur mengkhawatirkan karena kami juga menemukan kontaminasi mikroplastik dalam udang dan ikan yang sering dikonsumsi warga,” ujar Vidya.
Senin ini bersama lima anggota TCC Vidya akan mendatangi kantor Gubernur Jawa Timur berniat melakukan audiensi.(*)