SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Tantangan ekonomi ke depan adalah menyeimbangkan ekonomi kerakyatan, dengan industri menengah atas yang tumbuh pesat.
“Agar UMKM bisa bergerak melalui Kartu UMKM Bangkit, kami yakin perekonomian semakin tumbuh sebagaimana yang telah dibangun Pemkab Gresik,” ujar Cabup Pak Qosim ketika menyapa warga di beberapa desa di Kecamatan Kedamean, Sabtu (31/10) pagi.
Dalam kunjungan ke Desa Cermen Lerek, Lampah, Tulung, Glindah, Mojowuku, Belahanrejo Pak Qosim sengaja naik sepeda motor, agar bisa menyapa berdialog langsung dengan warga.
Di Desa Tulung, Pak Qosim ada UMKM yang memproduksi bantal guling dan kasur lipat yang mampu memenuhi permintaan antar pulau di Indonesia.
Bowo, pemilik UMKM Istana Bed menjelaskan, usaha yang digeluti kakaknya memproduksi bantal, guling bermerek Royal Brand, Canon, Pigeon, Paradise, Dream Land. Untuk kasur lipat mereknya Sahara dan Royal.
“Semua untuk memenuhi kebutuhan pasar di Kalimantan, Sumatera, Batam dan lain sebagainya,” ujarnya.
Bowo senang dengan kedatangan Pak Qosim, sehingga bisa menyampaikan langsung untuk mengembangkan ekonomi mereka.
“Bagaimana bisa produk kami bisa semakin dimanati pasar, dan bisa masuk ke pasar modern. Syukur-syukur bisa ekspor,,” ungkap Bowo.
Pak Qosim mengatakan, karyawan Istana Bad yang tak sampai 20 orang dan mayoritas inu-ibu adalah UMKM padat karya yang menjadi pilar ekonomi mikro.
“Kami akan dampingi untuk standar kualitas, pendaftaran mereknya dan akses pasarnya,” ujar Pak Qosim seperti dalam rilis yang diterima SurabayaOnline. (san)