SURABAYAONLINE.CO, Sumenep- Beredarnya foto di media sosial yang memperlihatkan bangunan Pompa Air Tanpa Motor (PATM) di Dese Lebbeng Barat, Kecamatan Pasong-songan, Kabupaten Sumenep mengalami rusak parah bahkan dalam foto tersebut terlihat beberapa pipa air juga mengalami kerusakan. 15/01/2021
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid mengatakan, foto yang telah beredar di media sosial itu merupakan foto yang diambil sebelum adanya perbaikan bangunan. Namun saat ini kata dia, sudah dalam proses diperbaiki oleh kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut, sambil menunjukkan bukti-bukti foto terbaru PATM.
“Alhamdulillah foto yang beredar merupakan foro lama, dan sudah diperbaiki,” katanya saat memberi keterangan di kantornya. Jum’at 15/01/2021
Akan tetapi, Chainur Rasyid membenarkan telah terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam berupa longsongsor dimana banyak bebatuan dari tebing yang letaknya tidak jauh dari PATM menimpa bangunan, ditambah lagi banyak pohon kelapa tumbang menimpa pipa air sehingga mengakibatkan pipa mengalami kerusakan.
Longsor sendiri terjadi diceritakan oleh dia, karena curah hujan dalam sebulan terakhir ini cukup membuat debit air sungai meningkat yang membuat arus air sangat deras, hingga tanah tergrus, mengakibatkan batu lepas dan pohon disekitar sungai tumbang.
“Adanya beberapa tanah dari tebing yang tinggi itu tergerus ke pompa, sehingga ada sebagian pompa kenak roboh pohon kelapa, ” terangnya
Saat ini pipa air yang mengalami kerusakan akibat ditimpa material batu dan pohon kelapa sedang dalam proses perbaikan. Disamping itu proyek yang menghabiskam Rp 4,8 miliar ini masih dalam tahap pemeliharaan sejak diresmikan Bupati Sumenep pada November 2020 tahun lalu.
“Dan itu juga sedang dalam pegerjaan karena masih dalam masa waktu pemeliharaan, ” tandasnya
Selain itu, ia memastikan bahwa kerusakan hanya terjadi pada pipa pompa air tidak terjadi pada bendungan PATM. Kerena posisi bangunan PATM sendiri berada tepat ditengah-tengah aliran sungai tentu dalam proses perbaikan dalam melakukam pemeliharaan memiliki kendala yang diakibatkan dari derasnya arus sungai. Hal itu merupakan kesulitan tersendiri
“Yang kenak itu bukan bendungnya, akan tetapi batu dan pohon kelapa yang menimpa pompa dan pipa air dan itu yang sedang dalam perbaikan dan kebetulan masih dalam masa pemeliharaan,” timpalnya. (Thofu)