Surabaya online
Grand Master Wanita Irene Kharisma Sukandar
sedang gerah dituding memanfaatkan polemik Dewa Kipas, untuk ketenaran dirinya, dan mata duitan.
“Saya ini atlet, bukan artis. Justru karena saya atlet, yang saya tuju adalah prestasi, bukan sensasi. Jadi, panggung saya adalah panggung keolahragaan,” ujar Irene dalam video di akun YouTube pribadinya @Irene Sukandar
Sejak video itu diunggah pada Jumat, 19 Maret 2021, video dengan durasi 27 menit itu, telah ditonton sebanyak 79 ribu kali,
“Jadi justru sensasi-sensasi yang seperti ini sebenarnya saya tidak terlalu setuju, tapi ya memang karena kasus ini sudah terlanjur besar, apapun yang akan saya suarakan saya akan masuk ke dalamnya, jadi untuk hal ini silakan teman-teman sendiri yang menilai,” dia melanjutkan.
Irene mengatakan mendapat serangan dari warganet di akun media sosialnya setelah melayangkan surat terbuka kepada Deddy Corbuzier, ya dia unggah di akun Instagramnya @irene_sukandar. Sejak surat terbuka diunggah, sudah mendapatkan lebih dari 16 ribu komentar, dan like sebanyak 11 ribu.
Dia menyadari betul bahwa tindakan untuk buka suara tersebut akan berisiko demikian. Dalam surat tersebut Irene mengaku tidak menyangka bahwa pemberitaan tentang GothamChess dan Dewa Kipas akan sebesar seperti saat ini.
Di dalam surat itu Irene, menyebutkan bahwa kejadian ini sudah merugikan banyak pihak dan kepopuleran yang didapat tidak sebanding dengan rasa malu yang dia rasakan dan para pecatur profesional lainnya di mata dunia percaturan internasional.
“Dari diri saya apa yang saya ketahui, data yang saya punya, saya harus suarakan, dan saya harus memprovide ini semua ke teman-teman, supaya teman-teman punya sisi lain ke informasi ini.” katanya
Hal ini berawal dari kasus akun Dewa Kipas, milik Dadang Subur, yang memenangi pertandingan melawan pecatur luar negeri IM (Internasional Master) Levy Rozman (AS) dengan nama akun GothamChess yang kemudian ramai diperbincangkan.
Pemicu dari kasus ini saat akun Dewan Kipas di-banned oleh chess.com yang dibalas oleh netizen Indonesia dengan melontarkan serangan yang ditujukan ke dalam akun medsos GothamChess dan chess.com seperti di Twitter, Instagram dan juga YouTube karena tidak terima akun Dewa Kipas di-banned.
Kemudian, Deddy Corbuzier mengundang pemilik akun Dewa Kipas hadir dalam podcast-nya. Setelah surat terbukanya, Irene pun juga diundang dalam podcast Deddy Corbuzier, seperti dikutip dari Antara.
Tim podcast Deddy Corbuzier kemudian berinisiatif untuk membuat pertandingan persahabatan antara Dewa Kipas dan Irene, yang akan digelar pada Senin, 22 Maret 2021 dengan total hadiah Rp150 juta.
Dari sinilah Irene mendapat tudingan mata duitan karena hadiah tersebut, mengatakan bahwa adanya sebuah hadiah dalam suatu pertandingan adalah hal yang wajar. Terlebih, dirinya adalah seorang profesional.
“Catur ini adalah profesi saya, di mana-mana saya tuliskan pecatur profesional, atau kalau dalam bahasa Inggris di situ Indonesian Chess Profesional, itu maksudnya adalah karena itu profesi saya, saya menginginkan adanya apresiasi tersebut,” kata Irene di YouTubenya
“Contohnya, penyanyi profesional, kalau disuruh nyanyi di suatu tempat otomatis meminta hadiah atau meminta bayaran akan hasil atau usahanya tersebut. Sama saja dengan pecatur profesional, itu di satu ranah yang sama. Apa pun profesionalitas yang ditekuni, tentang hadiah, tentang bayaran ini adalah hal yang sangat normal,” dia menambahkan.
Dia juga menambahkan bahwa sangat menghargai Dadang, karena sama-sama penggemar catur, dan apa yang dia bahas bersama Deddy, adalah semata tentang penutupan akun Dewa Kipas.
Sementara itu, Deddy Corbuzier dalam video di akun YouTube-nya yang diunggah, Sabtu, 20 Maret 2021, mengatakan bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi.
“Karena pertandingan ini maka harus ada hadiah pasti ya, karena ini kan sebuah prestasi,” ujar Deddy.
“Pertandingan catur tidak pernah semenarik ini di Indonesia, menurut saya.” kata Deddy ***