SURABAYAONLINE.CO – Zyrex merupakan sebuah perusahaan komputer asal Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1996 di Jakarta. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam perlengkapan komputer. Didirikan pada tahun 1996, PT. Zyrexindo Mandiri Buana desain, memproduksi, mendistribusikan, dan jasa sistem komputer di Indonesia di bawah nama merek Zyrex. Perusahaan ini memiliki hak eksklusif merek dagang dari Zyrex di Indonesia.
PT. ZYREXINDO MANDIRI BUANA TBK [ZYRX] merupakan perusahaan publik yang pertama kali turun di BEI (IPO) pada 30 Maret 2021 lalu. Dengan 3.333.300 (25%) saham dilepas, dibuka dengan harga Rp 250,- per lembar.
Mengacu pada laporan keuangan per kuartal I 2021, laba bersih ZYRX turun drastis 87,01% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 3,63 miliar per akhir Maret 2021, dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,93 miliar.
Seiring dengan terkoreksinya laba bersih, penjualan dan pendapatan usaha juga tergerus 50,35% dari Rp 105,78 miliar pada periode Januari-Maret 2020 menjadi Rp 52,52 miliar per triwulan I tahun ini.
Secara lebih rinci, penjualan ZYRX disumbang oleh pos penjualan ke pihak berelasi, yakni PT Binexcom Mandiri Buana, yang sebesar Rp 21,43 miliar dan penjualan ke pihak ketiga sebesar Rp 31,44 miliar pada kuartal pertama 2021.
Adapun penjualan kepada pihak ketiga dengan jumlah penjualan melebihi 10% disumbang oleh PT Afirmasi Indonesia Online yang sebesar Rp 12,67 miliar dan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) senilai Rp 9,72 miliar pada 3 bulan pertama tahun ini.
ZYRX memiliki tiga segmen pelaporan, yakni, pertama, perangkat komputasi portabel, seperti smartphone, tablet, dan laptop. Kedua, IT products, seperti desktop, server, digital signage, dual touchscreen monitor, dan digital board. Ketiga, segmen Lain-lain, yaitu produk-produk selain produk gadget dan IT products, seperti aksesoris dan lain-lain.
Per 31 Maret 2021, segmen perangkat komputasi portabel masih menjadi andalan perusahaan dengan menyumbang penjualan sebesar Rp 40,52 miliar atau sekitar 77,14% dari total penjualan perusahaan. Sementara, segmen IT products berkontribusi sebesar Rp 10,22 miliar dan segmen lain-lain sebesar Rp 1,78 miliar.
Turunnya penjualan dan pendapatan perusahaan membuat beban pokok penjualan juga berkurang 37,57% menjadi Rp 40,39 miliar pada periode Januari-Maret 2021.
Sementara, arus kas operasi perusahaan tercatat minus Rp 44,96 miliar pada periode 31 Maret tahun ini, berbanding terbalik dari posisi periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp 14,09 miliar.
Adapun jumlah aset ZYRX per kuartal I 2021 berada di posisi Rp 215,94 miliar, bertambah 66,53% dari posisi per 31 Desember 2020 yang sebesar Rp 129,66 miliar. Lebih lanjut, jumlah liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing tercatat sebesar Rp 82,84 miliar dan Rp 133,09 miliar.
Sebelumnya, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) mendapatkan kontrak dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-ristek) untuk pengadaan 165.000 unit laptop senilai Rp 700 miliar.
Jumlah tersebut termasuk pesanan pengadaan laptop untuk sekolah yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dalam program Digitalisasi Pendidikan.