SURABAYAONLINE.CO – Sampai saat ini minyak sawit merupakan jenis minyak yang paling banyak dipakai untuk memasak, entah itu menumis, menggoreng, atau lain sebagainya. Padahal ada banyak jenis minyak lain yang lebih sehat untuk dipakai dalam memasak. Sebenarnya masih banyak minyak sehat yang bisa dijadikan alternatif pengganti minyak sawit guna menghindar dari berbagai macam penyakit seperti kolestrol.
Lalu, apa saja Alternatif pengganti minyak sawit agar kita bisa terhindar dari penyakit kolestrol? Suatu jenis minyak terurai pada suhu tertentu yang biasa disebut dengan titik asap. Jadi semakin rendah titik asap, semakin cepat minyak terurai.
Mengutip Huffington Post, minyak murni punya titik asap lebih rendah daripada minyak sulingan, ini yang membuat minyak murni lebih baik untuk saus salad. Minyak murni juga cenderung punya rasa lebih kuat. Hal yang perlu dipertimbangkan sebagai faktor kunci adalah titik asap dan rasanya.
- Minyak Nabati
Minyak nabati lebih punya banyak kegunaan, baik untuk memasak, dan dressing. Tetapi buruk bila disajikan sebagai drizzling/taburan, di mana perlu minyak dengan cita rasa.
Minyak nabati ini mengacu pada minyak nabati apa pun, yang dapat mencakup salah satu atau kombinasi dari: minyak kedelai, minyak bunga matahari, atau minyak safflower.
Sebagian besar minyak nabati memiliki titik asap tinggi dan rasa netral, membuatnya bagus digunakan untuk memanggang.
Titik asap minyak nabati tergantung pada jenisnya:
- Minyak Canola: 204 derajat Celsius
- Minyak Kedelai: 232 derajat Celsius
- Minyak Bunga Matahari: 232 derajat Celsius
- Minyak Safflower: 232 derajat Celsius
- Minyak Zaitun
Meskipun digunakan di seluruh dunia, ini adalah jenis minyak goreng utama yang digunakan di Mediterania. Minyak zaitun tinggi asam lemak tak jenuh tunggal. Titik asap minyak zaitun bervariasi tergantung pada jenis minyak zaitun:
- Extra Virgin: 160 derajat Celsius
- Virgin: 215 derajat Celsius
- Pomace: 237 derajat Celsius
- Extra Light: 242 derajat Celsius
Minyak zaitun extra virgin punya rasa terkaya karena dibuat tanpa panas atau bahan kimia, sehingga baik untuk saus salad. Sementara minyak zaitun olahan itu baik untuk menumis dan drizzling/taburan, minyak zaitun buruk bila digunakan untuk menggoreng masakan.
- Minyak Jagung
Minyak jagung banyak digunakan sebagai minyak goreng di restoran cepat saji, hampir 70 persen restoran cepat saji membuat kentang goreng dengan minyak jagung. Minyak jagung juga digunakan untuk membuat margarin.
Namun, minyak jagung tinggi lemak jenuh dan rendah lemak baik, sehingga sering dianggap sebagai salah satu minyak yang tidak sehat.
Titik asap minyak jagung berada pada suhu 232 derajat Celsius, sehingga cocok untuk deep-fried dan margarin. Minyak jagung tidak cocok untuk drizzling/taburan dan memasak dengan api kecil.
- Minyak Bunga Matahari
Minyak bunga matahari dibuat dari proses penekanan biji bunga matahari, minyak ini punya kandungan vitamin E tinggi dan rendah lemak jenuh.
Punya titik asap tinggi dan rasa yang ringan membuat minyak bunga matahari jadi jenis minyak favorit untuk menggoreng, tetapi juga baik untuk memanggang.
Titik asap minyak bunga matahari berada di suhu 232 derajat Celsius, cocok untuk menggoreng, dibuat menjadi margarin, dressing salad, dan memanggang.
Minyak bunga matahari tidak cocok untuk drizzling/taburan, atau memasak dengan api kecil.
- Minyak Canola
Salah satu minyak sehat untuk memasak ini menggunakan tanaman lobak sebagai sumber bahan pembuatannya. Dilansir dari HealthLine, minyak kanola sendiri dikembangkan pada tahun 1970an oleh para peneliti dari University of Manitoba.
Nama kanola atau canola sendiri berasal dari Canada.
Nah, ketika minyak nabati lainnya berasa dari campuran sayuran, hal berbeda terjadi pada minyak kanola. Proses pemurnian minyak canola sendiri menghasilkan rasa yang netral dengan titik tinggi sebesar 204 derajat Celsius. Jadi hal tersebut membuat jenis minyak ini sempurna untuk menggoreng, menumis, dan memanggang.
Minyak canola sendiri memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal. Presentasenya pun sangat tinggi yakni 62 persen sehingga minyak canola sendiri sering disebut sebagai minyak sehat untuk memasak.
- Minyak Avokad
Minyak sehat untuk memasak yang satu ini sangat baik untuk menggoreng, memanggang dan juga memanggang. Buah avokad sendiri adalah buah yang penuh dengan lemak tak jenuh tunggal yang sangat menyehatkan tubuh. Nah, selain kandungan tinggi lemak baik yang dimiliki minyak avokad, minyak ini memiliki titik asap tertinggi yang diketahui dari semua minyak nabati yakni 271 derajat Celsiusuntuk dimurnikan dan hingga 249 derajat Celsius untuk minyak yang tidak dimurnikan.
- Minyak Wijen
Minyak yang satu ini sudah memiliki rasa yang unik dan juga cukup kuat, jadi tak perlu menambahkan atau menggunakan banyak minyak dalam suatu masakan. Jenis minyak sehat untuk memasak yang satu ini sangat cocok untuk menumis sekaligus menambahkan rasa ke masakan.
Namun, minyak wijen tidak bisa dipakai untuk memasak makanan yang tidak memiliki cita rasa wijen. Selain rasa yang kuat, minyak sehat untuk memasak ini pun dipercaya bisa mencegah penyajit diabetes. Tak hanya itu, minyak wijen pun bisa mengurangi kolesterol dalam darah karena mengandung phythosterol nih.
- Minyak Kelapa
Minyak kelapa merupakan jenis minyak yang menjadi kesayangan para koki vegan dan sering digunakan sebagai pengganti mentega dalam membuat roti.
Minyak kelapa dibuat dengan mengekstraksi daging kelapa, karenanya minyak ini memiliki rasa manis alami yang baik untuk memanggang makanan manis dan juga untuk hidangan tumis tertentu.
Minyak kelapa kaya akan lemak jenuh, khususnya jenis yang disebut asam laurat, yang dianggap sebagai sumber lemak lebih sehat. .
Titik asap minyak kelapa berada pada suhu 176 derajat Celsius, minyak kelapa baik untuk memanggang, membekukan, menumis. Sementara, minyak kelapa tidak baik untuk deep-fried dan sebagai dressing.
(Windi)