SURABAYAONLINE.CO – Banyak orangtua beranggapan, kebutuhan protein untuk anak cukup dipenuhi dari tahu dan tempe. Padahal, protein hewani yang justru dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
Demikian antara lain pokok bahasan yang mengemuka dalam Media Gathering yang diadakan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Rabu (3/8), di Mercure Grand Mirama Hotel Surabaya.
Diskusi media yang digelar secara hybrid ini menghadirkan ahli gizi, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH sebagai narasumber. Ia didampingi Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JAPFA.
Dalam diskusi bertema “Penuhi Asupan Protein Hewani, Sambut Generasi Bebas Stunting” ini hadir secara daring 15 wartawan dari berbagai kota dan provinsi se Indonesia. Sedangkan yang hadir secara langsung di lokasi zoom meeting terdapat 25 orang wartawan dari media cetak maupun online.
Dijelaskan Prof Wika, panggilan akrab dosen dan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini, anggapan bahwa tahu dan tempe sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak adalah tidak benar.
Sebab, lanjut Prof. Wika, justru kebutuhan protein hewani yang harusnya lebih diutamakan.
“Sebab kandungan gizi, vitamin dan asam amino yang terdapat pada protein hewani lebih mudah diserap oleh tubuh,” jelas Profesor Fikawati, yang kerap diundang jadi narasumber di berbagai daerah untuk program pencegahan Stunting.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kelahiran anak. Kondisi ini bisa berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan bahkan hingga lansia.
Tentu saja ini bisa berakibat pada rendahnya kualitas manusia Indonesia. Sebab, Stunting dapat mempengaruhi produktivitas dan kreativitas manusia di usia produktif.
World Health Organization (WHO), badan kesehatan dunia mencatat, ada 162 Juta anak di seluruh dunia mengalami Stunting.
Di Indonesia, berkat adanya intervensi spesifik melalui program bantuan makanan dari pemerintah, angka Stunting bisa ditekan.
Pada tahun 2018 prevalensi angka Stunting di Indonesia berada di angka 30,8 persen namun di tahun 2022 ini angkanya bisa ditekan hingga 24,4 persen.
“Pemerintah menargetkan angka Stunting bisa menjadi 14 persen di tahun 2024-2030. Ini target yang tidak main-main. Butuh kerja keras semua pihak untuk mencapainya,” demikian Prof. Sandra Fikawati.
Apresiasi
Untuk mendukung kerja pemerintah mencegah Stunting, PT JAPFA memberikan apresiasi karya jurnalistik dengan menyelenggarakan lomba karya tulis wartawan media cetak dan media online serta lomba karya foto.
Tema lomba karya tulis adalah “Penuhi Asupan Protein Hewani Sambut Generasi Bebas Stunting”
Karya tulis dan karya foto yang dimuat sejak 1 September 2021 hingga 10 September 2022 dapat diikutsertakan dalam lomba karya tulis ini.
“Pengumuman pemenang akan dimuat di media sosial JAPFA tanggal 30 September 2022,” kata Utari Mahavira. (AS)