SURABAYAONLINE.CO, Jombang – Keindahan dialog masyarakat dengan Birokrasi dan Dewan berlangsung hangat, Sabtu (15/10) dalam Sinau Bareng Cak Nun dan Kyai Kanjeng, di Wisata Saieda Wonosalam Jombang.
Adalah mbah Nun, yang mendobrak kebuntuan komunikasi itu, “Sampaikan apa yang membuat kamu bangga menjadi warga Wonosalam, dan ungkapkan apa kekurangan yang ada,” tegas mbah Nun.
Dua wanita muda langsung naik panggung. ” Kami banga menjadi warga wonosalam, hasil alam melimpah, air melimpah, hidup rukun saling membantu. Tapi sayangnya infrastruktur kurang. Jalan kecil, rusak, lampu jalan tidak,” tegasnya disambut tepuk tangan ribuan penonton.
Dialog berlanjut dengan peserta dari 9 desa yang dibagi dalam 3 kelompok. Mereka presentasi satu persatu. Ada yang lugu dan lucu menggambarkan keguyuban warga Wonosalam.
” Saya seorang guru SD. tidak punya kebun. Tapi saya selalu makan durian, manggis kalau musim panen. Karena saya selalu dikasih para tetangga,” ungkapnya.
Meanggapi sejumlah presentasi mewakili 9 desa, mbah Nun menegaskan itulah kekuatan desa.
Menurut Cak Nun, ada modal besar warga Wonosalam dan Jombang kuat hadapi krisis 2023.
Mulai sekarang, menurut Cak Nun desa menjadi masa depan kehidupan. Bukan lagi kota. Anak-anak desa dengan segala kekuatan dan kecerdasan alamiahnya, tetap mampu bertahan hidup dan menghidupi.
“Kita harus bangga karena kita memiliki kekuatan yang luar biasa tersebut. dan Wonosalam yang memiliki sembilan desa ini luar biasa dalam menjaga ketahanan dan bertahan hidup. “
Harusnya pemerintah itu berterima kasih kepada anak-anak dan pemuda desa yang tadi sudah menceritakan kebanggaan masing-masing pada desanya, sindir Cak Nun.
“Ketahanan masyarakat yang luar biasa tersebut menjadi modal kuat untuk tetap bisa bertahan hidup di tengah badai krisis apapun. Kita ini sudah berhasil melewati berkali-kali krisis, tetapi kita tetap bisa melewatinya. Dan semuanya atas pertolongan dari Allah SWT,” tegasnya.
“Makanya malam ini kita harus memperbanyak doa, wis ga iso ngandalno sopo-sopo , selain pertolongan dari Allah SWT,” ajak Cak Nun.
Hadir dalam acara tersebut CEO Saieda Yusron Aminulloh, Wakapolres Jombang, Kepala Bapeda Jombang, Anggota DPRD Jombang dan ribuan masyarakat Wonosalam dan Jamaah Maiyah Jawa Timur.
Mulai sekarang, menurut Cak Nun desa menjadi masa depan kehidupan. Bukan lagi kota. Anak-anak desa dengan segala kekuatan dan kecerdasan alamiahnya, tetap mampu bertahan hidup dan menghidupi.
“Kita harus bangga karena kita memiliki kekuatan yang luar biasa tersebut. dan Wonosalam yang memiliki sembilan desa ini luar biasa dalam menjaga ketahanan dan bertahan hidup. “
Harusnya pemerintah itu berterima kasih kepada anak-anak dan pemuda desa yang tadi sudah menceritakan kebanggaan masing-masing pada desanya, sindir Cak Nun. (*)