SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Kementrian Agama (Kemenag) Sumenep, Madura, Jawa Timur tidak segan akan menyabutbizin operasional Yayasan Al Uswah setempat jika benar dan pasti santrinya diajarkan merakit bom oleh ketua Yayasannya inisial SB.
“Sedang kami proses memantau. Jika benar santrinya diajari cara merakit bom oleh SB, izin operasionalnya akan kami cabut,” tegas Kepala Kemenag Sumenep Chaironi Hidayat, Rabu (9/11).
Saat ditanyakan apakah akan di tutup? Pihaknya mengatakan bahwa yang berhak menutup adalah pihak kompeten. Kemenag dikatakan hanya berwenang mencabut izin operasionalnya.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88-AT telah melakukan pengembangan terhadap SB Ketua Yayasan Al Uswah.
Selain ketua Yayasan Al Uswah, SB juga sebagai Ketua Bidang Tarbiyah Jamaah Islamiyah (JI) Korda Madura.
SB merupakan tersangka teroris ditangkap Densus 88 di Magetan, Jawa Timur pada Sabtu (25/10) sekitar pukul 15.10 WIB.
Fakta baru yang dihasilkan Densus 88 Anti Teror, dan disampaikan kepada Media Surabayaonline.co bahwa SB telah merakit bom secara mandiri. Artinya, bom itu dibuat melalui proses kimiawi. Dan bahan yang dibuatnya tidak mendatangkan dari pihak lain.
Bahkan kata sumber, SB disinyalir telah mengajarkan secara detail bagaimana cara membuat bom dari bahan kimia itu kepada santri Al Uswah dan didikan SB lainnya.
Sumber terpercaya Surabayaonline.co sudah mengantongi berbagai barang bukti (BB) dari SB. Diantaranya, buku panduan cara merakit bom dari Nol hingga 100 persen terbentuk.
Menurut sumber, bom yang dibuatnya itu akan dipergunakan sebagai bentuk amaliah. Dimungkinkan, kata sumber, bom tersebut akan digunakan dimana saja termasuk Madura maupun di Jawa Timur. (Upek)