SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur telah menyalurkan pupuk bersubsidi untuk petani sejak awal tahun 2022 kemarin.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, hingga per Oktober 2022 realisasi pupuk untuk petani sudah mencapai 76,47 persen.
Sisa yang belum dan dalam proses penyaluran sebanyak 23,62 persen. Kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto bertekad, puncak tahun 2022 sudah terealisasi secara maksimal sesuai aturan.
Arif memaparkan, pupuk Urea alokasi awal sebanyak 31.267 ton, relokasi September 2022 mencapai 25.275 ton, selisih 5.992. Realisasi Oktober 19.329 ton dengan sisa 5.946 ton. Total realisasi 76,47 persen.
Untuk NPK Phonska alokasi awal sebanyak 15.038 ton, relokasi September 2022 mencapai 9.936 ton, selisih 5.102. Realisasi per Oktober 7.567 ton dengan sisa 2.369 ton. Total realisasi 76,15 persen.
“Artinya, kalkulasi sisa dari dua pupuk untuk petani itu sekitar 23,63 persen. Penyaluran 100 persen akan kami selesaikan di akhir tahun 2022 berdasarkan penyesuaian realisasi,”katanya kepada Surabayaonline.co, Jumat (25/11/2022).
Pihaknya menegaskan, seluruh distributor dan pemilik kios pupuk resmi selalu mengikuti ketentuan pemerintah dalam mendistribusikan pupuk bersubsidi.
Misalnya penjualan harus sesuai HET. Pupuk bersubsidi jenis Urea Rp112.500 per 50 kilogram atau satu sak. Untuk jenis pupuk Phonska NPK Rp115 ribu di kios.
Harga pupuk bersubsidi itu, kembali menegaskan, sudah diatur dalam Permentan Nomor 41 Tahun 2020 yang sudah diberlakukan sejak tahun 2020.(Upek)