SURON.CO, Surabaya – Jumlah UMKM yang cukup banyak di Jawa Timur, sekitar 9,7 juta, menjadikan perekonomian sangat kuat. UMKM memang layak mendapat perhatian dari pemerintah dalam berbagai tahapan yang saling memperkuat untuk mencapai UMKM Mantab. Mantab adalah akronim dari Mandiri, Tangguh, dan Bermartabat.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono. Dia menjelaskan, peningkatan kesejahteraan masyarakat masih menjadi fokus utama Pemprov Jatim dalam membangun Jawa Timur. Pembinaan kerajinan kriya merupakan salah satu bentuk visi Pemprov Jatim Nawa Bhakti Satya pertama, yakni Jatim Kerja.
“Pemerintah bertekad memperluas lapangan kerja dan membangun keunggulan ekonomi. Kedua, Jatim Berdaya, yakni pemerintah bertekad memperkuat ekonomi masyarakat berbasis UMKM, koperasi, BUMDes, dan mendorong terciptanya Desa Mandiri,” jelasnya.
Adhy memaparkan, pada Desember 2022 tercatat 935 ribu produk UMKM masuk dalam e-katalog yang mencapai 93 persen dari target 1 juta UMKM yang ditetapkan pemerintah. Sedangkan jumlah penyedia sebanyak 47.985 UMKM.
“Sedangkan di tahun 2023 produk UMKM meningkat. Ini merupakan upaya kita dalam meminta peran domestik produk dalam negeri dan jumlah UMKM pada ekosistem digital,” ujarnya.
Adhy pun menyampaikan, bahwa berdasarkan data Jatim Bejo, periode 31 Januari terdapat 118.572 produk telah tayang di-ambush market dan 5.641 penyedia telah terdaftar di sana. Maka Pemprov Jatim dan pemangku kepentingan terkait diharapkan untuk terus berperan serta mendorong perekonomian di daerah dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM.
Oleh karena itu, Adhy menyampaikan bahwa Pemprov Jatim memberikan kebijakan bagi UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang. UMKM mewujudkan afirmasi kebijakan, yang mewajibkan pemerintah membelanjakan anggaran minimal 40 persen untuk produk dalam negeri.
“Kebijakan itu merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam mendorong ekonomi nasional maupun daerah untuk menjamin kepastian pasar dari produk UMKM,” katanya.(*)