SURON.CO, Jombang – Kesibukan terlihat di rumah pasangan suami istri (pasutri) Budi Setiadi (43) dan Elok Lailatul Magfiroh (30). Mereka tinggal di Perumahan Griya Anugrah, Denanyar, Jombang.
Ruang tamu rumahnya penuh dengan aneka kue yang sudah dikemas sedemikian rupa. Sedangkan di teras rumahnya juga penuh bahan baku seperti tas kain bertuliskan Selamat Idul Fitri.
Di samping rumah Budi juga ada ruangan khusus. Di ruang tersebut terdapat sejumlah perempuan sedang sibuk menata tumpukan mangkuk dan cangkir.
Lalu, di depan rumah juga terdapat sejumlah wanita yang sedang sibuk merakit parcel (bingkisan Lebaran). Memasukkan aneka kue, kemudian cangkir keramik lengkap dengan piring kecil, juga minuman jenis sirup. Terakhir, para wanita itu membungkus parcel tersebut dengan plastik bening. Kemudian menempelkan pita besar bertuliskan Selamat Idul Fitri 1444 H.
Bdi dan Elok mengomandani pembuatan parcel tersebut. Itulah kesibukan pasangan muda ini menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri. Tempat usahanya kebanjiran order (pesanan). Bukan hanya berasal dari Jombang, tapi juga dari luar kota. Semisal Lamongan, Bojonegoro, hingga Yogyakarta.
“Alhamdulillah, meski Lebaran kurang tiga minggu lagi, namun pesanan parcel sudah mulai ramai. Kalau tahun lalu trennya parcel sembako. Mungkin karena pandemi. Namun tahun ini sudah bergeser, trennya kue. Ini pesanan sudah mulai berdatangan,” ujar Elok sembari menunjukkan deretan parcel di depannya.
Elok menjelaskan, meski Ramadan baru berjalan satu minggu, namun dirinya yakin pesanan percel mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Pada 2022, dalam satu bulan permintaan parcel sebanyak 2000 buah. Namun untuk tahun ini pada minggu pertama permintaan sudah tembus 4.500 parcel. “Jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat Hari Raya Idul Fitri masih tiga minggu lagi,” tambah Budi.
Budi dan Elok memulai usaha pembuatan parcel ini sejak tiga tahun lalu. Walhasil, laju waktu usaha tersebut semakin berkembang. Sebenarnya, usaha yang dijalani oleh pasangan ini adalah wedding organizer (WO) bernama Java Store. Namun semenjak terpukul pademi Covid-19, mereka berubah haluan. Bergerak pembuatan parcel.
Berapa harga parcel yang dijual? Elok mengatakan dirinya membuat dua jenis parcel, yakni jenis premium dan ekonomis. Untuk jenis premium harganya mulai Rp 185 ribu hingga Rp 1,5 juta. Sedangkan jenis ekonomis dipatok Rp 35-115 ribu. Semua tergantung isi dan kemasannya.
Untuk jenis premium, yang paling banyak memesan adalah instansi. “Yang paling banyak laku adalah harga Rp 250-500 ribu. Kemasan percel premiun lebih cantik. Menggunakan wadah berbahan rotan. Sedangkan ekonomis menggunakan tas bersablon selamat Hari Raya Idul Fitri,” pungkas Elok.(*)