SURON.CO, Jakarta – Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat Surya Batara Kartika menyambut baik arahan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bahlil mengajak kolaborasi antara pemerintah dan UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Menurut Surya, langkah tersebut dapat mendorong pemerataan ekonomi khususnya pertumbuhan ekonomi di daerah sehingga dapat terakselerasi. “Kami sangat mengapresiasi upaya pemerintah, khususnya Kementerian Investasi dalam pemerataan ekonomi dengan cara mendorong investasi di daerah sehingga pertumbuhan ekonomi daerah bisa terakselerasi,” ujar Surya.
“Kami selaku pelaku ekonomi di daerah sangat merasakan manfaat kemudahan-kemudahan investasi yang ada di daerah, perizinan dipermudah dan disederhanakan,” sambungnya.
Menurut Surya, pelaku UMKM di daerah juga di dorong agar dapat menikmati investasi-investasi yang masuk. Baik secara langsung misalnya sebagai penyedia barang dan jasa, maupun secara tidak langsung seperti menikmati peningkatan kunjungan turis atau meningkatnya jumlah penduduk.
“Karena cita-cita para deklarator negeri ini adalah kemakmuran yang merata, yang tidak hanya dinikmati oleh penduduk. di ibu kota saja, atau di kota-kota besar saja,” ucapnya.
Lebih lanjut, Surya menyampaikan pesan agar program percepatan dan pendampingan investasi dari Kementerian Investasi harus terus dijalankan sehingga memberikan dampak yang signifikan bagi UMKM. Selanjutnya adalah program-program pemberdayaan UMKM berupa pendampingan, kemudahan izin, kemudahan akses modal perbankan dan akses pasar.
“Program-program tersebut juga senantiasa dijalankan oleh organisasi-organisasi kewirausahaan salah satunya Hipmi,” terang Surya.
Sebelumnya, Menteri Bahlil mengatakan target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 5,1-5,3 persen pada tahun 2023. Salah satu strategi mempertahankan laju ekonomi tetap positif itu dilakukan pemerintah melalui realisasi investasi yang masuk ke dalam negeri.
Sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar setiap investasi yang masuk harus mampu berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha daerah dan UMKM di tingkat daerah supaya kue ekonomi daerah merata.
“Jangan orang Jakarta lagi. Jangan lu lagi lu lagi. Ini yang melahirkan kecemburuan sosial. Gini rasio kita tak bisa terwujud (karena) 1 persen penduduk Indonesia menguasai akses ekonomi 50 persen. Jadi sampai kapan negara kita mau seperti ini?” ujar Bahlil. Bahlil.(*)