SURON.CO, Surabaya – Komunitas anak muda di Surabaya, Asuro, menggelar acara perdana Suara Arek Suroboyo Vol 1 Entrepreneur Level Up!. Acara ini sekaligus menjadi peletakan batu pertama dari komunitas muda tersebut.
Raditya Erlangga, founder sekaligus ketua dari Komunitas Asuro mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan dan kemajuan UMKM Surabaya.
“Jadi memang tujuannya adalah untuk menarik minat investor, mendorong lingkungan bisnis yang lebih positif dan berkembang,” kata Raditya.
Dia juga menjelaskan, di Surabaya ada lebih dari 60.000 UMKM, yang bisa menjadi bukti lanskap perdagangan kota yang dinamis. “Jadi saya berharap dengan kegiatan ini dapat menjadi jembatan juga bagi Pemerintah kota agar secara aktif dapat mendorong UMKM terutama pelaku muda untuk lebih berkembang,” jelas Radit.
Dia juga menyebut, pengelolaan pemerintah kota di sektor wisata juga akan berdampak positif bagi bisnis UMKM di Surabaya.
“Pemkot Surabaya juga saya harap lebih berupaya lagi untuk berfokus pada wisata dan juga pusat wisata kuliner, dengan meningkatkan kunjungan wisatawan di Surabya yang juga pastinya memberikan banyak kesempatan bagi pengusaha UMKM dan peluang bisnis tentunya” ungkap Radit.
Dalam penyelenggarannya, Asuro bekerja sama dengan Indische 1931 Coffee & Roastery, cafe yang beroperasi sejak Covid-19 dan terinspirasi ketika berlangsungnya pembatasan aktivitas pada masa Covid-19.
Indische 1931 Coffee & Roastery menjadi salah satu tempat berkumpulnya anak muda yang aktif. Dari sinilah muncul ide untuk berkarya dan menghasilkan sebuah karya.
Dari karya ini diharapkan mampu mengembangkan sektor bisnis kreatif. Maka tak heran coffee ini menjadi tempat berkumpulnya content creator lokal yang kerap menghasilkan kolaborasi dengan berbagai macam komunitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Surabaya.
Sementara itu, founder dari Indische 1931 Coffee & Roastery Fahmi Adimara menegaskan kegiatan ini mampu menggerakkan para pelaku bisnis kreatif di Surabaya kedepannya serta mampu mengakomodir ide-ide kreatif yang marketable.
“Dengan diadakannya East Java Coffee Festival 2024 nggak cuma inisiasi dari kawan-kawan lokal tapi juga cara untuk mendukung pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif di Jawa Timur,” terang Fahmi.
Raka Olga Bimaska, perwakilan Duta Pariwisata Jawa Timur menambahkan, sinergi antara UMKM dan pariwisata adalah kunci keberhasilan pembangunan daerah.(*)