Minke.id – Lebih dari 1.200 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Muslim dari seluruh Indonesia berkumpul di Batu Suki Hotel & Resort dalam acara Gebyar Wirausaha (GWU) 11. Acara yang berlangsung selama dua hari, pada 8-9 Februari 2025, diselenggarakan oleh Sukses Berkah Community (SBC) dengan tujuan memberdayakan UMKM Muslim dalam menghadapi tantangan era digital dan meningkatkan daya saing bisnis.
Ketua Panitia GWU 11, Yudi Pietono, menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar event tahunan.
“Gebyar Wirausaha bukan sekadar acara tahunan. Di era digital, pelaku UMKM harus mampu membuka peluang lebih luas dengan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi dan tren pasar,” ujar Yudi.
Melalui seminar, workshop, dan networking, GWU 11 membekali peserta dengan strategi bisnis digital, personal branding, dan leadership.
“Tahun 2025 akan menghadirkan persaingan yang semakin ketat dengan otomatisasi yang berkembang pesat. UMKM harus memiliki strategi yang kuat untuk bertahan dan berkembang,” tambah Yudi.
Dalam acara ini, peserta mendapatkan pelatihan berbasis tiga pilar utama, Spiritual – Menanamkan nilai-nilai etika bisnis Islami, Leadership – Meningkatkan kepemimpinan dalam bisnis, dan Entrepreneurship – Mengembangkan strategi bisnis berbasis digital dan ekspor.
Yudi menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi umat menjadi langkah strategis dalam membangun peradaban yang lebih baik.
“Kami berharap GWU 11 menjadi tonggak penting bagi pengusaha Muslim Indonesia untuk mencapai kesuksesan berkelanjutan di tengah dinamika bisnis global,” ujarnya.
Kadiskumperindag Kota Batu, Aries Setiawan, yang hadir dalam acara ini memberikan dukungan penuh terhadap GWU 11.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini, karena UMKM harus mampu beradaptasi dengan era digital agar bisa memperluas pasar,” ungkap Aries.
Saat ini, Kota Batu memiliki lebih dari 2.000 UMKM aktif yang terus berkembang, didorong oleh sektor pariwisata yang kuat.
“Kami memiliki berbagai program untuk mendukung UMKM naik kelas, termasuk membantu mereka mendapatkan sertifikasi halal dan memperluas pasar ekspor,” tambahnya.
Selama tahun 2024, 2.446 produk UMKM di Kota Batu telah mendapatkan sertifikasi halal, serta 331 UMKM berhasil naik kelas dan menjalin kerja sama dengan perusahaan nasional untuk ekspor.
Beberapa produk UMKM dari Kota Batu yang berhasil menembus pasar internasional meliputi, Fiberglass body mobil, Pot bunga serabut kelapa, Keripik tempe, singkong, dan kentang, dan Bunga dracaena reflexa.
Produk-produk ini telah diekspor ke Jepang, Cina, Malaysia, Singapura, Kanada, dan terbaru kotak ikan ke Meksiko.
“Selama tahun 2024, total realisasi ekspor dari Kota Batu mencapai Rp 3 miliar. Bahkan, UMKM telah mendorong 86,7% dari total PDRB Kota Batu sebesar Rp 18,5 triliun, serta berkontribusi 18,6% terhadap pertumbuhan UMKM di Jawa Timur,” jelas Aries.
Dengan pencapaian dan dukungan yang terus berkembang, GWU 11 menjadi momentum penting dalam mendorong UMKM Muslim semakin siap menghadapi persaingan global.
Acara ini membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, UMKM Muslim di Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan mampu menembus pasar internasional.