Minke.id – Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) kembali mengukir prestasi gemilang di kancah internasional. Tim mahasiswa Unair berhasil meraih medali perak dalam ajang International Creative & Innovative Idea Competition 2025.
Tim ini terdiri dari Isac Muhammad K Gibran, Laurent Mercy Pankito, Iftitah Ahdani Zuhri (S1-Akuakultur, FIKKIA), Nashwa Mawla Audyia (S1-Kedokteran Hewan, FIKKIA), dan Habib Anwash (D4-Teknik Informatika, Fakultas Vokasi). Mereka menciptakan inovasi alat penyebar pestisida udara berbasis motion control dengan konsep cable driven robot yang diberi nama ADICHINE.
Salah satu anggota tim, Iftitah Ahdani Zuhri, mengungkapkan bahwa serangan hama global telah menyebabkan penurunan produksi pertanian hingga 40 persen. Saat ini, petani masih mengandalkan penyemprotan pestisida secara manual atau menggunakan drone yang harganya mahal dan memiliki keterbatasan jangkauan. Inovasi ADICHINE hadir untuk menjawab tantangan ini dengan sistem yang lebih presisi, hemat energi, dan ramah lingkungan.
“ADICHINE dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian dengan memastikan penyemprotan pestisida lebih efisien dan merata. Teknologi ini lebih murah dibandingkan drone, namun tetap optimal dan mudah digunakan,” ujar Iftitah, di Surabaya, Rabu(12/2/2025).
Teknologi motion control memungkinkan ADICHINE bergerak dengan akurasi tinggi, sementara sistem cable driven robot membuatnya mampu menjangkau area pertanian lebih luas tanpa pemborosan pestisida. Selain itu, alat ini tidak memerlukan baterai mahal seperti drone, sehingga lebih hemat energi dan minim perawatan.
“Dengan sistem ini, kami berharap ADICHINE bisa mengurangi kehilangan hasil panen akibat hama seperti wereng, serta meningkatkan ketahanan pangan secara berkelanjutan,” tambahnya.
Lebih dari sekadar inovasi teknologi, ADICHINE diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi petani Indonesia. Dengan kemampuannya yang efisien dan terjangkau, alat ini tidak hanya mendukung petani skala besar, tetapi juga membantu petani kecil di pedesaan untuk mengadopsi teknologi modern.
Selain itu, kehadiran ADICHINE membuka peluang baru dalam sektor agritech, yang berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan bagi teknisi, insinyur, dan distributor alat pertanian modern.
“Dengan ADICHINE, kami berharap petani bisa lebih produktif tanpa perlu khawatir akan serangan hama yang dapat merugikan hasil panen. Inovasi ini juga berkontribusi dalam membangun pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” pungkas Iftitah.
Keberhasilan mahasiswa Unair ini menjadi bukti bahwa inovasi dan kreativitas anak bangsa mampu bersaing di tingkat global serta membawa dampak positif bagi pertanian Indonesia. Semoga prestasi ini dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berinovasi dan menciptakan solusi bagi tantangan di masa depan. (win)