Minke.id – Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, puluhan penyandang disabilitas Kota Madiun menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berbagi. Berpegang pada falsafah bahwa “Cacat fisik dan mental bukanlah akhir dari segalanya, bencana yang sesungguhnya ialah cacatnya hati nurani,” mereka turut serta dalam aksi sosial membagikan takjil bagi pengguna jalan di bulan suci Ramadan, Kamis (20/03/2025).
Sebanyak 25 penyandang disabilitas yang tergabung dalam Persatuan Penyandang Disabilitas Kota Madiun (PPDKM) berkumpul di ruas Jl. H. A. Salim, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman, sejak pukul 16.00 hingga menjelang waktu berbuka. Dengan penuh antusias, mereka membagikan 200 paket takjil kepada pemotor, tukang becak, pejalan kaki, hingga pengendara mobil yang melintas.
Aksi mulia ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Lastri, seorang pemotor yang membonceng anaknya, mengungkapkan rasa haru dan syukurnya.
“Saya merinding, sangat bersyukur menerima takjil dari saudara-saudara disabilitas. Ini sangat membantu untuk berbuka puasa sebelum saya tiba di rumah,” ujarnya.
Hal serupa dirasakan oleh Bambang, seorang pengendara mobil yang turut menerima takjil bersama keluarganya.
“Fisik mereka mungkin terbatas, tetapi kepribadian dan nilai kemanusiaan mereka begitu tinggi. Saya benar-benar terharu dengan ketulusan mereka,” tuturnya.
Ketua PPDKM, Paran Raharjo, menjelaskan bahwa sumber dana untuk pengadaan takjil berasal dari urunan para penyandang disabilitas sendiri. Mereka mampu berkontribusi berkat usaha UMKM yang mereka jalankan.
“Alhamdulillah, kami bisa berbagi dengan saudara-saudara yang lain. Ini adalah bentuk rasa syukur kami, sekaligus untuk mempertebal iman dan takwa,” ujar Paran.
Para penyandang disabilitas yang berpartisipasi berasal dari kelompok Tuna Daksa dan Tuna Rungu Wicara. Mereka didampingi oleh unsur Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Dinas Sosial Kota Madiun untuk memastikan kelancaran acara.
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan penuh kebersamaan. Ke depannya, PPDKM berencana menjadikannya sebagai agenda tahunan setiap Ramadan.
Kisah ini menjadi bukti bahwa kepedulian dan keikhlasan tidak mengenal batas. Penyandang disabilitas di Kota Madiun telah menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berbagi dan menebar kebaikan.