Minke.id – Libur panjang Lebaran 2025 membawa berkah besar bagi industri kreatif di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Salah satu yang paling merasakan dampaknya adalah sentra kerajinan kulit di Jalan Sawo, Kelurahan Selosari, yang dikenal luas sebagai pusat industri kulit Magetan.
Ribuan pemudik dan wisatawan menyerbu pusat kerajinan ini sejak H-1 Lebaran. Mereka memburu produk kulit unggulan seperti jaket, sepatu, tas, dompet, hingga ikat pinggang sebagai oleh-oleh khas Magetan. Tidak hanya dari wilayah Jawa Timur, pembeli juga datang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan kota-kota besar lainnya.
“Permintaan sandal kulit asli Magetan naik hampir dua kali lipat dibanding hari biasa. Bahkan banyak pengrajin yang kewalahan memenuhi permintaan,” ujar Izmi, pemilik Toko Kerajinan Kulit ‘Favorit’, Minggu (6/4/2025).
Ia menambahkan, keunggulan produk kulit Magetan terletak pada bahan kulit samak berkualitas tinggi, desain kekinian, serta harga yang sangat kompetitif. Untuk sandal kulit, misalnya, harganya dibanderol mulai dari Rp25 ribu hingga Rp40 ribu, tergantung model dan kualitas.
Tak hanya sandal, produk lain seperti dompet, sabuk, sepatu, dan tas juga laris manis. Izmi menyebut omzet hariannya melonjak drastis selama musim libur ini.
“Biasanya omzet sekitar Rp1–2 juta per hari, tapi sejak Lebaran bisa tembus Rp5 juta,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Magetan, Sucipto, mengungkapkan bahwa sentra kerajinan kulit telah menjadi ikon wisata belanja unggulan. Pemerintah terus mendorong promosi digital, pameran produk, hingga pelatihan inovasi untuk meningkatkan daya saing para pengrajin.
“Kunjungan pemudik dan wisatawan ke pusat kerajinan kulit berdampak langsung pada sektor ekonomi lokal. Warung makan, penginapan, hingga transportasi juga ikut terdongkrak,” jelasnya.
Meski banjir pesanan, para pengrajin masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan bahan baku dan kebutuhan pelatihan SDM. Wawan, salah satu pengrajin kulit generasi kedua, berharap ada dukungan dari pemerintah untuk memperkuat promosi digital dan pelatihan desain agar regenerasi usaha tetap terjaga.
“Kalau bisa ada pelatihan desain modern dan promosi online, biar anak muda tertarik meneruskan usaha kerajinan ini,” harapnya.
Momentum Lebaran ini sekali lagi membuktikan bahwa sentra kerajinan kulit Magetan bukan hanya destinasi wisata belanja, tetapi juga motor penggerak ekonomi daerah yang potensial.