Minke.id – Produk tas anyaman plastik Kediri kini semakin digemari masyarakat. Tak hanya karena tampilannya yang menarik, harga tas anyam juga tergolong ramah di kantong dan punya banyak fungsi. Tas ini kerap digunakan sebagai tempat hantaran, suvenir, bahkan kemasan nasi kotak.
Kerajinan tas anyaman ini digeluti oleh kelompok UMKM Petasan (Pengerajin Tas Anyaman) di Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Salah satu anggotanya, Purwanti atau akrab disapa Mbak Pur, mengatakan bahwa permintaan pasar terus meningkat.
“Tas anyam ini bisa untuk tempat hantaran, suvenir, sampai nasi kotak. Jadi peminatnya banyak, apalagi untuk hajatan atau pengajian,” jelasnya.
Tas anyaman yang dibuat UMKM Petasan terbagi menjadi dua jenis bahan utama. Pertama adalah tali embos plastik, yang ringan dan ekonomis. Tas embos plastik banyak dipilih karena mudah dibawa dan harga jualnya terjangkau.
Untuk tas ukuran sedang tanpa motif, harganya sekitar Rp 11 ribu. Namun jika menggunakan motif seperti batik atau bunga, harganya bisa mencapai Rp 15 ribu per buah. Tingkat kesulitan motif menjadi faktor penentu harga.
“Pemesanan tas embos bisa mencapai 180 hingga 600 buah per hari. Tak hanya dari Kediri, pemesan juga datang dari Tulungagung,” ujar Mbak Pur.
Jenis bahan kedua adalah jali plastik, yang lebih tebal dan memiliki tampilan mirip rotan. Tas ini biasanya dibuat menjadi hand bag karena tampilan dan kekuatannya lebih premium. Harganya mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 80 ribu, tergantung ukuran dan detail motif.
UMKM Tas Anyam Kediri Dorong Ekonomi Kreatif Lokal
Keberadaan UMKM Petasan di Kediri memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya bagi perempuan desa. Dengan bahan baku yang mudah didapat dan pemasaran yang berkembang, kerajinan ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
“Kami juga sering menerima pesanan untuk hajatan, seminar, hingga kampanye lingkungan karena tas ini ramah lingkungan dan bisa digunakan berulang kali,” tambah Mbak Pur.
Produk tas anyam embos dan jali dari Kediri menjadi bukti bahwa kreativitas lokal mampu bersaing dan diminati pasar luas.