Minke.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri bersama Pemerintah Kota Kediri resmi meluncurkan program Inkubasi Kreasi Wastra Mataraman Berkelanjutan dengan tema “Modesty Innovation with Wastra: Integrating Sustainability into Local Wisdom”, Senin (26/5/2025). Program ini merupakan bagian dari pre-event Karya Kreatif Mataraman (KKM) 2025.
Acara pembukaan yang digelar di Kantor Perwakilan BI Kediri ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, dan diikuti oleh 30 peserta terpilih dari kalangan pelaku UMKM dan desainer lokal unggulan di wilayah kerja BI Kediri.
Kepala Perwakilan BI Kediri, Yayat Cadarajat, menyampaikan bahwa inkubasi ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap industri kreatif berbasis budaya lokal dan keberlanjutan.
“Kami ingin menjembatani warisan lokal dengan inovasi global. Inkubasi ini bukan hanya tentang desain, tapi tentang menjaga bumi sambil melestarikan budaya,” tegas Yayat.
Dengan pendekatan sustainability dan cultural heritage, program ini menjadi salah satu upaya strategis dalam menciptakan industri fesyen lokal yang kompetitif di pasar global namun tetap berakar pada kearifan lokal Mataraman.
Selama tiga minggu ke depan, peserta inkubasi akan mengikuti pelatihan intensif, yakni pengembangan desain fesyen berkelanjutan yang mengikuti tren global, edukasi tentang produksi ramah lingkungan, dari pemilihan bahan hingga proses pewarnaan alami, serta akses jejaring profesional bersama desainer nasional dan pelaku industri fesyen terkemuka.
Hasil dari program ini akan dipamerkan dalam bentuk koleksi busana ready to wear khas Mataraman yang akan ditampilkan di panggung utama KKM 2025. Showcase karya peserta juga akan digelar secara eksklusif di Kota Kediri sebagai puncak penutup program inkubasi.
Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kompetensi pelaku UMKM fesyen, tetapi juga memperkuat ekosistem industri kreatif berbasis wastra dan budaya lokal.
BI Kediri berharap talenta muda dan UMKM lokal semakin percaya diri untuk bersaing di pasar nasional maupun internasional, seiring dengan peningkatan kualitas desain dan pemahaman akan fesyen berkelanjutan.
Melalui program ini, BI Kediri mengajak lebih banyak pelaku UMKM sektor fesyen dan desainer lokal untuk terus berinovasi dengan menggabungkan nilai budaya, kreativitas, dan keberlanjutan.
“Wastra bukan hanya kain, tapi identitas dan potensi ekonomi. Kita bisa jadikan ini sebagai kekuatan global,” tutup Yayat.