Minke.id – Perhelatan tahunan Lamongan Tempo Doeloe (LTD) 2025 resmi dibuka oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Rabu (18/6/2025), di kawasan Gadjah Mada, Lamongan. Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Lamongan (HJL) ini mengusung konsep tempo doeloe dan menjadi magnet bagi masyarakat yang hadir dengan kostum dan semangat zaman lampau.
“LTD kita gelar sebagai rangkaian peringatan hari jadi Lamongan. Luar biasa tampilan seluruh stand bernuansa tempo doeloe dan tentu partisipasi masyarakat yang hadir dengan bergaya jadul,” ujar Bupati Yuhronur Efendi, yang akrab disapa Pak Yes, dalam sambutannya yang dibawakan dengan Bahasa Jawa.
Tak hanya sekadar nostalgia, LTD 2025 menjadi ajang strategis untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi Lamongan, khususnya melalui peran besar UMKM lokal. Produk unggulan dari UMKM binaan Pemerintah Kabupaten Lamongan ditampilkan di stand-stand bernuansa klasik, membuktikan bahwa warisan sejarah dan semangat pembangunan dapat berjalan beriringan.
UMKM Lamongan menunjukkan progres signifikan:
- 11 produk UMKM lolos kurasi di berbagai pameran nasional.
- 6 produk UMKM berhasil tembus business matching dengan mitra dari Hong Kong.
- 10 produk UMKM telah dipasarkan melalui jaringan ritel nasional seperti Alfamart.
Bupati Yuhronur Efendi bahkan telah menerbitkan Surat Edaran yang menghimbau seluruh instansi pemerintahan dan sektor swasta untuk memprioritaskan penggunaan produk UMKM lokal, sebagai bentuk dukungan konkret terhadap ekosistem usaha kecil menengah.
Menurut laporan Sekretaris Daerah Lamongan, Nalikan, LTD tahun ini menghadirkan 125 stand, terdiri dari 93 stand bertema tempo doeloe (dari OPD, BUMN, BUMD, perbankan hingga swasta), dan 32 stand bazar UMKM dan pasar rakyat.
Berlangsung selama empat hari penuh (18–21 Juni) dari pukul 15.00–22.00 WIB, pengunjung akan disuguhkan berbagai atraksi dan sajian khas tempo dulu, mulai dari musik tradisional, dangdut lawas, kuliner dan kerajinan jadul, dolanan anak, barang antic, dan campur sari hingga keroncong.
Desain dan ornamen khas tempo doeloe yang mendominasi setiap sudut pameran tidak hanya memperkuat atmosfer masa lalu, tetapi juga menjadi simbol bahwa Lamongan telah mencapai kejayaan sejak era kerajaan, Walisongo, hingga kolonial.
“Capaian masa lalu harus dijadikan acuan dalam membangun masa depan. LTD bukan sekadar perayaan, tapi refleksi atas potensi dan semangat Lamongan yang terus tumbuh,” tegas Pak Yes.