Minke.id – Sebanyak sembilan mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas PGRI Madiun (Unipma) menginisiasi kegiatan bertajuk SiDIGI (Sosialisasi Digitalisasi Marketing UMKM) di Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Program ini bertujuan mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar melek digital dalam memasarkan produk mereka di era ekonomi berbasis teknologi.
Menggandeng Koperasi Wanita (Kopwan) Desa Balerejo sebagai mitra, kegiatan ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam penguatan sektor ekonomi desa melalui literasi digital. Didampingi oleh Hartini, S.Sn., M.Pd. selaku dosen pembimbing, sembilan mahasiswa yang terdiri dari Dianningtyas Ratri Dewanty, Fitri Setyorini Putri, Happy Dyah Ayu Riesnawati, Harum Indah Permatasari, Muhammad Hanun Hanifah, Titik Nur Hidayati, Tri Rahayu, Ulfa Lufiana, dan Wahyu Intan Sari langsung terjun ke lapangan untuk memberikan pelatihan intensif kepada pelaku UMKM.
Berdasarkan temuan awal, mayoritas UMKM di Desa Balerejo masih mengandalkan pemasaran konvensional. Hanya 11 persen dari pelaku usaha yang sudah memanfaatkan media sosial dalam menjangkau konsumen.
“Padahal potensi produk lokal seperti keripik, batik tulis, dan tas anyaman sangat menjanjikan. Sayangnya belum banyak yang tahu cara promosi melalui platform digital,” jelas Dianningtyas Ratri Dewanty, ketua tim pelaksana.
Melalui pelatihan digital marketing, peserta dibekali keterampilan praktis seperti membuat akun bisnis di WhatsApp dan Instagram, teknik fotografi produk, serta pembuatan konten promosi yang menarik dan tepat sasaran.
Sebanyak 15 UMKM berhasil mengaktifkan akun bisnis dan mulai mengunggah konten orisinal di media sosial. Beberapa lainnya mulai menjajaki marketplace serta memanfaatkan grup jual beli daring untuk memperluas jangkauan pemasaran.
“Sekarang kami bisa foto produk sendiri, bikin caption, dan pelanggan bisa langsung pesan lewat WhatsApp,” ungkap salah seorang pelaku UMKM peserta pelatihan.
Program SiDIGI tidak berhenti di pelatihan saja. Peserta juga membentuk komunitas WhatsApp UMKM Digital Balerejo sebagai ruang berbagi informasi dan pendampingan berkelanjutan. Di akhir kegiatan, sesi Gelar Karya Digitalisasi UMKM menjadi ajang promosi awal produk secara daring dan sarana unjuk hasil transformasi pemasaran digital.
Program ini memberi dampak positif tidak hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga bagi mahasiswa yang mendapatkan pengalaman langsung dalam merancang dan menjalankan program berbasis kebutuhan masyarakat.
Tim mahasiswa merekomendasikan agar Pemerintah Desa Balerejo menjadikan pelatihan digitalisasi sebagai agenda tahunan. Mereka juga mengusulkan pendirian Pojok UMKM Digital di balai desa sebagai pusat konsultasi dan pelatihan lanjutan.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Desa Balerejo kini siap menjadi desa digital yang produktif dan berdaya saing, sekaligus membuka jalan bagi transformasi UMKM pedesaan menyongsong era ekonomi digital yang lebih inklusif.