Minke.id – Gabungan Perusahaan Perkebunan (GPP) Wilayah IV Jawa Timur yang beroperasi di Kabupaten Banyuwangi menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembangunan daerah melalui pemberdayaan masyarakat dan penguatan UMKM lokal.
GPP Wilayah IV Jatim yang beranggotakan puluhan perkebunan milik BUMN dan swasta ini aktif menjalankan program sosial dan ekonomi bagi warga yang tinggal di sekitar kebun. Selain menyerap tenaga kerja lokal sebagai karyawan, perkebunan juga mengembangkan unit usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjadi andalan masing-masing kebun.
“Kebun banyak yang memiliki UMKM andalan seperti sirup jahe, kopi lanang, bubuk cokelat, hingga kombinasi kopi dan cokelat. Ini semua melibatkan warga sekitar,” ujar Ketua GPP Wilayah IV Jatim Kabupaten Banyuwangi, Hastudy Yunarko.
Tak hanya bergerak di sektor produksi, banyak kebun juga mengembangkan potensi wisata agro yang dikelola oleh masyarakat lokal, termasuk anak-anak muda dan perempuan sekitar kebun.
Aktivitas ekonomi yang tumbuh dari kebun tak hanya memperkuat ekonomi warga, tetapi juga menjadi inspirasi bagaimana sektor agribisnis bisa selaras dengan pemberdayaan lokal.
Beberapa UMKM unggulan yang tumbuh dari lingkungan perkebunan GPP Banyuwangi di antaranya memproduksi minuman herbal, olahan cokelat, hingga kopi premium. Produk-produk ini telah dipasarkan secara lokal dan mulai merambah pasar luar daerah.
“Ini bukti bahwa sektor perkebunan bisa menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan,” imbuh Hastudy.
Selain bidang ekonomi, GPP Wilayah IV Jatim di Banyuwangi juga menunjukkan kepedulian sosial yang konsisten. Perkebunan rutin menyelenggarakan santunan untuk anak yatim dan kaum dhuafa, terutama di momen-momen penting seperti Ramadan dan Hari Raya.
“Kami ingin keberadaan kebun dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Karena itu, kegiatan sosial dan keagamaan selalu kami jaga keberlanjutannya,” tegas Hastudy.
Langkah GPP Wilayah IV Jatim di Kabupaten Banyuwangi menjadi contoh sinergi antara dunia usaha dan masyarakat dalam membangun ekonomi berkelanjutan. Melalui UMKM berbasis kebun, wisata edukasi, serta kegiatan sosial keagamaan, perusahaan-perusahaan perkebunan ini telah membuktikan bahwa pertumbuhan bisnis bisa selaras dengan kesejahteraan masyarakat.