Minke.id – Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan komitmennya dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem secara serius. Mulai tahun 2026, Pemerintah Kabupaten Jember akan menggulirkan program pelatihan ekonomi kreatif yang menyasar warga paling miskin dalam klasifikasi Desil 1 dan Desil 2.
Program ini akan dibarengi dengan pemberian alat usaha agar peserta bisa langsung membuka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dengan target lokasi strategis seperti alun-alun, pasar, dan sekitar sekolah.
“Kami akan berikan pelatihan dan peralatan. Setelah itu, mereka diarahkan membuka usaha di tempat ramai,” ujar Gus Fawait, sapaan akrab Bupati Jember, saat menghadiri Festival Egrang di Kecamatan Ledokombo, Sabtu (26/7/2025).
Desil 1 adalah kelompok rumah tangga termiskin, mencakup 10% populasi dengan tingkat kesejahteraan terendah di Indonesia. Sementara Desil 2 mencakup 11–20% rumah tangga terbawah.
Bupati Fawait menyebut program ini sebagai strategi prioritas dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Jember. Harapannya, warga yang masuk kategori Desil 1 dan 2 dapat memiliki penghasilan tetap, mandiri, dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial.
“Kalau ini berhasil, saya yakin warga tidak akan terus-menerus jadi penerima bantuan,” tegasnya.
Mendapat paparan program tersebut, Wakil Menteri Koperasi dan UMKM, Helvi Yuni Moraza, menyambut dengan antusias. Ia bahkan menegaskan bahwa pemerintah pusat tak perlu menunggu hingga 2026 untuk bertindak.
“Tahun ini kita mulai siapkan dasarnya. Saya akan berbicara dengan BPD Kewirausahaan dan jalin kerja sama dengan Universitas Jember,” ucap Helvi.
Ia juga mengkritisi fenomena UMKM yang hanya muncul saat festival, tanpa kesinambungan usaha yang jelas.
“UMKM jangan hidup segan mati festivalan. Harus naik kelas dan berkelanjutan. Itu target kami,” ujarnya tegas.