Minke,id – Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengabdian masyarakat melalui program unggulan SALMON (Social and Learning Activity with Morality for Nation). Program yang digelar di Desa Penatarsewu, Sidoarjo ini menghadirkan acara bertajuk SALMON FEST 2025, berupa bazar UMKM dan jalan sehat yang bertujuan memberdayakan ekonomi masyarakat lokal dan meningkatkan kualitas hidup.
Kegiatan yang berlangsung meriah pada Sabtu (26/7/25) tersebut berhasil menjadi magnet bagi warga sekitar. Beragam UMKM lokal turut ambil bagian, menampilkan produk unggulan seperti ikan asap, makanan ringan khas desa, kerajinan tangan, hingga inovasi usaha kreatif seperti thrifting—jualan pakaian bekas layak pakai yang dikemas menarik dan terjangkau.
Koordinator program kerja ekonomi SALMON 2025, Dhafa Aufafitra Pambudi, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pelaku UMKM lokal agar lebih dikenal masyarakat luas.
“Kami ingin UMKM di Penatarsewu punya wadah untuk berkembang dan dikenal. Selain bazar, kami juga menghadirkan usaha kreatif seperti thrifting untuk memberikan alternatif produk murah dan berkualitas,” ungkap Dhafa.
Tenant-tenant bazar yang disediakan secara gratis oleh panitia juga memberi peluang kepada warga sekitar untuk berdagang dan mendapatkan penghasilan tambahan. Produk olahan lokal seperti ikan asap menjadi primadona dalam acara ini, menunjukkan potensi besar ekonomi desa berbasis sumber daya perikanan.
Selain bazar UMKM, kegiatan jalan sehat menjadi salah satu momen yang paling dinanti. Dengan berbagai hadiah menarik, jalan sehat berhasil menarik minat masyarakat lintas usia. Selain menyehatkan, kegiatan ini juga membangun rasa kebersamaan antarwarga.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Banyak yang datang sejak pagi hingga acara selesai. Acara ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga membangun koneksi sosial dan budaya gotong royong,” tambah Dhafa.
SALMON FEST bukan sekadar acara tahunan, tapi bagian dari misi besar pengabdian masyarakat FPK Unair dalam mendorong ekonomi kreatif, kemandirian UMKM, dan pelestarian budaya lokal. Melalui pendekatan edukatif, sosial, dan ekonomi, program ini terus berkembang menjadi wadah penguatan kapasitas masyarakat desa.
Dhafa berharap kegiatan ini dapat berkembang menjadi agenda rutin dengan cakupan lebih luas dan dukungan dari pemerintah daerah maupun mitra eksternal.
“Kami berharap kolaborasi yang lebih besar di masa depan agar produk lokal Penatarsewu bisa dikenal secara regional maupun nasional. Semoga pelatihan dan kegiatan seperti ini terus menginspirasi warga untuk mengembangkan potensi desa,” pungkasnya.