Minke.id – Anggota Komisi B DPRD Kota Malang dari Fraksi Gerindra, Abu Bakar, menggelar kegiatan reses di Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, untuk menyerap aspirasi masyarakat, Kamis (7/8/2025). Dalam pertemuan tersebut, isu krusial terkait akses permodalan bagi pelaku UMKM menjadi perhatian utama.
Masyarakat mengaku belum mengetahui keberadaan BPR Tugu Artha, bank milik Pemerintah Kota Malang yang sebenarnya memiliki peran penting dalam mendukung sektor usaha mikro dan kecil. Menanggapi hal ini, Abu Bakar menegaskan perlunya peningkatan sosialisasi BPR kepada masyarakat.
“Yang menarik, bahkan masyarakat sini tidak tahu kalau ada BPR Tugu Artha. Padahal itu di bawah pengawasan saya. Jika teman-teman UMKM butuh bantuan, komunikasikan ke saya. Saya siap menjembatani ke BPR,” jelasnya.
Abu Bakar menegaskan bahwa tugas legislatif bukan hanya mengalokasikan anggaran, tetapi juga sebagai penghubung antara masyarakat dan lembaga pelayanan publik, termasuk perbankan.
“Kalau memang butuh bantuan modal, jangan dipersulit. Tapi semua tetap harus sesuai prosedur. Tidak asal disetujui hanya karena warga saya,” tegasnya.
Ia juga menyentil peran BPR Tugu Artha yang dinilai masih kurang aktif menjangkau warga. Menurutnya, kurangnya komunikasi dua arah menjadi penyebab utama rendahnya pemanfaatan layanan permodalan UMKM di Kota Malang.
“BPR harus turun ke lapangan, dan kami di legislatif juga harus aktif mensosialisasikan,” katanya.
Selain permodalan UMKM, keluhan terkait air bersih dan fasilitas umum juga muncul dalam dialog warga. Abu Bakar langsung merespons cepat persoalan air dengan berjanji akan menyampaikan ke PDAM.
“Terkait PDAM, besok langsung kita sampaikan. Insya Allah bisa segera terselesaikan,” ucapnya.
Tak hanya itu, aspirasi terkait kesehatan dan pendidikan juga ditampung. Abu Bakar menyebutkan timnya siap memfasilitasi warga untuk akses BPJS kesehatan dan beasiswa pendidikan, termasuk pendampingan langsung ke rumah sakit dan universitas.
“Beasiswa dari Pemkot banyak, tapi warga belum tahu. Sosialisasinya yang kurang. Tapi warga juga harus aktif mencari informasi, jangan hanya menunggu,” tuturnya.
Reses ini menjadi momentum penting untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan masyarakat dalam membangun perekonomian Kota Malang. Abu Bakar berharap ke depan BUMD seperti BPR Tugu Artha bisa lebih aktif terlibat dalam menggerakkan sektor UMKM lokal.
“Kalau prosedur jelas, data lengkap, dan tujuannya produktif, kita siap bantu. Yang penting warga tahu hak dan akses yang mereka miliki,” pungkasnya.