Minke.id – Gelaran Community and Food Day (CFD) Banyuwangi di Jalan Ahmad Yani, depan Kantor Pemkab, semakin diminati masyarakat. Setelah lebih dari sebulan berlangsung, jumlah pelaku UMKM yang berpartisipasi terus meningkat hingga mencapai 222 peserta.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menyebut CFD menjadi salah satu penggerak ekonomi kerakyatan di daerah.
“Minat pelaku UMKM terus bertambah setiap pekan. Kami sampai harus menutup pendaftaran, bahkan ada sekitar 150 UMKM yang kami tolak karena keterbatasan tempat,” ujarnya, Jumat (22/8/2025).
Menurut Nanin, jika tidak dibatasi, jumlah peserta CFD Banyuwangi bisa menembus 300 lebih lapak UMKM. Oleh karena itu, Diskop UMP tengah mengkaji opsi perluasan area agar lebih banyak pelaku usaha bisa ikut serta.
Tidak hanya dipenuhi lapak UMKM, CFD Banyuwangi juga menghadirkan berbagai layanan publik, mulai dari administrasi kependudukan, layanan perbankan, hingga pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat.
Diskop UMP Banyuwangi menerapkan aturan disiplin bagi peserta CFD. UMKM yang absen berjualan tiga kali berturut-turut tanpa izin akan dikeluarkan dan slotnya diberikan kepada UMKM lain yang masuk daftar tunggu.
“Aturan ini dibuat agar semua pelaku UMKM punya kesempatan yang sama,” jelas Nanin.
Selain penataan, pemerintah juga memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pedagang yang dagangannya belum laku. Praktisi bisnis turut dihadirkan untuk membantu UMKM berinovasi dalam produk maupun strategi pemasaran.
Dengan jumlah peserta yang terus meningkat, CFD Banyuwangi 2025 tidak hanya menjadi ruang rekreasi, tetapi juga simbol tumbuhnya ekonomi kerakyatan berbasis UMKM. Kehadiran acara ini semakin memperkuat branding Banyuwangi sebagai kota ramah UMKM di Jawa Timur.