Minke.id – Menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo terus mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan daya saing. Kali ini, upaya dilakukan melalui sosialisasi peningkatan kualitas produk khusus bagi UMKM kuliner berbasis olahan mi.
Sebagai kota transit yang strategis di jalur Pantura, Kota Probolinggo memiliki peluang besar bagi perkembangan sektor kuliner. Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin menegaskan, kuliner mi dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi daerah.
“Salah satu strategi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan yang mudah dikembangkan di Kota Probolinggo adalah melalui sentra kuliner. Apalagi, kota ini menjadi kota transit, sehingga peluang untuk meningkatkan cita rasa dan tampilan produk agar tetap eksis sangat terbuka lebar,” ujar Dokter Amin, Selasa (9/9/2025).
Ia menambahkan, olahan mi disukai semua kalangan dan memiliki potensi besar untuk menjadi identitas kuliner khas Kota Probolinggo. “Semoga dengan mengikuti bimtek ini, bisa lahir produk khas mi Kota Probolinggo yang mampu bersaing di tingkat nasional,” tegasnya.
Dalam kegiatan yang digelar di Puri Manggala Bhakti tersebut, hadir Susanti Widyastuti, Kabid Produksi dan Restrukturisasi Usaha Dinas Koperasi dan UKM Jatim. Ia menekankan pentingnya UMKM untuk terus bergerak dan berinovasi.
“Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, hanya 19 yang mendapat bantuan program ini, termasuk Kota Probolinggo. Ini wujud nyata pemerintah hadir memperkuat UMKM agar mampu mengentaskan pengangguran,” jelas Susanti.
Sementara itu, Kepala DKUP Kota Probolinggo Fitriawati menyebutkan pelatihan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas produk, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan tangguh bagi pelaku UMKM.
Sebanyak 50 UMKM kuliner mi dari seluruh kecamatan di Kota Probolinggo mengikuti kegiatan ini. Mereka juga mendapat dukungan berupa peralatan produksi seperti kompor, mesin penggiling mi, dan baskom.
Tidak hanya pelatihan, UMKM kuliner mi juga mendapat fasilitasi merek senilai Rp50 juta untuk 25 pelaku UMKM dan fasilitas sertifikasi halal reguler senilai Rp37,5 juta untuk 5 UMKM, melalui proses Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang diberikan Dinas Koperasi Jatim.
“Dengan dukungan ini, kami berharap UMKM mi Probolinggo bisa naik kelas dan semakin berdaya saing,” ungkap Fitriawati.
Acara ini dihadiri Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin bersama Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, Pj Sekda Rey Suwigtyo, serta jajaran perangkat daerah terkait.
Dengan dukungan berkelanjutan dari Pemkot dan Pemprov Jatim, UMKM kuliner mi di Kota Probolinggo diharapkan mampu berkembang menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus identitas kuliner khas daerah.