Minke.id – Jambore Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Festival UMKM se-Indonesia ke-3 sukses digelar di Grand Watu Dodol, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Sabtu–Minggu (13–14/9/2025). Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi tim PRB di berbagai daerah sekaligus mendorong UMKM tumbuh lebih tangguh dan mandiri.
Gelaran akbar ini diikuti oleh 803 peserta dari 29 provinsi di Indonesia. Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, serta dihadiri Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi, MAP.
Sejak pagi, suasana acara semakin meriah dengan penampilan Tari Gandrung, ikon budaya Banyuwangi, yang dibawakan enam siswa SMKN Wongsorejo. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan para pemangku kebijakan yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengurangan risiko bencana.
Dari kalangan Muhammadiyah, baik tingkat Banyuwangi maupun Jawa Timur, hadir melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lembaga Resiliensi Bencana (LRB). Keduanya ikut serta sebagai panitia sekaligus peserta aktif.
LRB Banyuwangi menurunkan 10 personel yang dipimpin Marno, S.Pd., sementara Ketua LHKP PDM Banyuwangi, Elly Irwan S., dipercaya sebagai Ketua Publikasi Forum PRB Banyuwangi.
“Untuk saat ini sekretariat PRB Banyuwangi masih bergabung dengan kantor BPBD Banyuwangi di Jl. Jaksa Agung Suprapto 71. Bila ingin berkoordinasi untuk edukasi maupun sosialisasi terkait pengurangan risiko bencana, baik bagi masyarakat maupun peserta didik, bisa menghubungi kami,” jelas Elly Irwan di sela kegiatan.
Selain menjadi ajang konsolidasi tim PRB, kegiatan ini juga menghadirkan Festival UMKM se-Indonesia ke-3. Ribuan pengunjung berkesempatan mengenal produk unggulan lokal sekaligus mendukung pelaku usaha kecil agar semakin berdaya saing.
Festival ini menjadi bukti bahwa pengurangan risiko bencana tidak bisa dipisahkan dari penguatan ekonomi kerakyatan. Dengan UMKM yang tangguh, masyarakat diharapkan lebih siap menghadapi tantangan bencana maupun dinamika ekonomi global.
Melalui kegiatan ini, Banyuwangi diproyeksikan menjadi salah satu pusat edukasi PRB dan penguatan UMKM di Indonesia. Kolaborasi pemerintah, akademisi, komunitas, dan lembaga swadaya masyarakat diharapkan terus berlanjut untuk menciptakan masyarakat yang lebih siap, tangguh, dan mandiri.