Minke.id – Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-XXXI tingkat Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Jember tak hanya membawa nilai religius, tetapi juga berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat lokal. Ribuan kafilah dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur yang hadir memicu perputaran uang dan meningkatkan omzet para pelaku usaha.
Memasuki hari ketiga pelaksanaan, berbagai cabang lomba berlangsung lancar dengan menampilkan penampilan terbaik para peserta. Kehadiran para tamu dari luar daerah dirasakan langsung manfaatnya oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya yang berjualan di sekitar Alun-Alun Jember.
Unik Hasanah, pelaku UMKM asal Pakusari, mengaku omzetnya meningkat berkat ajang MTQ.
“Alhamdulillah dengan adanya kegiatan MTQ ini saya mendapatkan berkah. Kebetulan saya bergerak di bidang makanan ringan seperti kue kacang. Di sini kami bisa mengenalkan produk khas Jember kepada kafilah dari berbagai daerah,” ujarnya, Selasa (16/9/2025).
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan bahwa dampak positif MTQ terasa hingga pedagang kecil, UMKM, hingga pedagang kaki lima (PKL). Ia bahkan memastikan konsumsi pada acara pembukaan MTQ kemarin sepenuhnya menggunakan produk lokal.
“Untuk konsumsi pembukaan MTQ kemarin saya minta agar membeli produk kue-kue dari pasar tradisional. Bahkan sampai ada laporan beberapa OPD kehabisan stok hingga membeli gorengan. Ini bukti nyata perputaran ekonomi meningkat,” tegas Fawait.
Menurut Fawait, penyelenggaraan MTQ bukan sekadar agenda keagamaan, tetapi juga sarana efektif mempromosikan potensi daerah. Ribuan tamu dari berbagai daerah diharapkan membawa pulang kesan positif tentang Jember.
“Mudah-mudahan tamu-tamu kita, kafilah dari 38 kabupaten/kota, pulang dengan membawa kesan baik dan bisa memberikan testimoni positif tentang Jember,” pungkasnya.
Dengan dampak nyata bagi perekonomian lokal, MTQ XXXI di Jember menegaskan pentingnya kegiatan keagamaan berskala besar dalam mendorong sektor UMKM, meningkatkan citra daerah, sekaligus memperkuat sinergi antara pembangunan ekonomi dan spiritual.