Minke.id – Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) menegaskan pentingnya pemberdayaan potensi lokal sebagai kunci kemandirian ekonomi masyarakat. Gagasan itu diwujudkan melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) 2025, dengan aksi nyata di Desa Legok Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Tim dosen Unikama turun langsung ke sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan bahan pangan yang sering diabaikan: Tempe Bungkil. Melalui inovasi dan pelatihan, bungkil yang selama ini dianggap hasil sampingan kini diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi dan berpotensi menjadi unggulan daerah.
Ketua Tim PKM Unikama, Dr. Rini Agustina, S.Kom., M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan memasak.
“Dengan sentuhan inovasi, bungkil bisa berubah menjadi produk sehat, bergizi, dan bernilai jual. Sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat,” ujarnya.
Inovasi yang dilakukan tak berhenti di dapur. Tim Unikama juga memberikan pelatihan digital marketing, pengelolaan website, strategi promosi melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook, hingga teknik pengemasan modern untuk meningkatkan daya tarik produk.
“Kami memiliki rencana pendampingan berkelanjutan, termasuk membantu perizinan produk dan pemasaran daring agar olahan bungkil bisa menembus pasar e-commerce,” tambah Rini.
Selain Rini, tim PKM juga beranggotakan Ika Meyiana, M.Pd. dan Dr. Rusno, M.M., yang berkolaborasi dengan UMKM Tempe Bungkil Pakisaji—produsen bungkil dalam jumlah besar di Malang. Dari kolaborasi ini, lahirlah berbagai produk inovatif seperti nugget dan kerupuk berbahan dasar bungkil yang lezat dan bernilai ekonomi tinggi.
Salah satu peserta pelatihan, Muti, mengaku terinspirasi oleh ide kreatif dari Tim PKM Unikama.
“Biasanya bungkil cuma digoreng sebagai lauk, ternyata bisa diolah jadi nugget yang rasanya enak dan renyah,” katanya antusias.
Rini menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi atas dukungan pendanaan program ini.
Ia berharap kegiatan ini bisa menjadi model pemberdayaan yang mendorong UMKM lain untuk berinovasi dengan potensi lokal di sekitarnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Unikama optimis langkah ini tidak hanya melahirkan wirausaha baru, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi kreatif di tingkat akar rumput.