Minke.id – Ajang bergengsi Pemilihan Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya 2025 kembali digelar di Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (11/10/2025). Tahun ini, kegiatan tersebut mengusung tema “The Soul of Collaboration”, yang menonjolkan semangat kebersamaan, inklusivitas, dan kolaborasi lintas generasi maupun latar belakang.
Setelah melalui proses seleksi ketat, Vincentius Mario Raditya Wibisono dari Kecamatan Dukuh Pakis dan Mercia Meixi dari Kecamatan Lakarsantri berhasil dinobatkan sebagai Duta Wisata Cak dan Ning Surabaya 2025.
Selain pemenang utama, Emanoell Dave Keshan Sinanu (Sukolilo) dan Anak Agung Ayu Myra Rajni Paramesti (Bulak) meraih posisi Wakil 1, disusul Khusnul Fathoni (Tandes) dan Velicia Giovani (Tambaksari) sebagai Wakil 2.
Kategori lainnya turut diraih oleh Cak dan Ning Berbakat, yakni Muhamad Alvando Rahmantio (Rungkut) & Vriska Putri Peztaria (Sambikerep), Cak dan Ning Favorite, yakni Jenar Gandi Dewantoro (Wonokromo) & Eka Faramitha (Gayungan), dan Cak dan Ning Persahabatan, yakni Rafa Fauzan Pasha (Sukolilo) & Syarifah Fahdanyah Naszillah (Mulyorejo).
Ketua Dewan Juri, Dimas Perdana — Cak Surabaya 2002 sekaligus Raka Jawa Timur 2004 — menjelaskan bahwa proses penilaian dilakukan secara menyeluruh, mulai dari masa karantina hingga malam penobatan.
“Penilaian tidak hanya dilakukan pada malam final. Kami mempertimbangkan hasil karantina, tes psikologi, komitmen terhadap paguyuban, hingga kesiapan mereka menjalankan tugas setahun ke depan,” jelas Dimas.
Menurut Dimas, para finalis tahun ini memiliki tingkat kompetensi yang merata, sehingga perbedaan skor ditentukan oleh aspek psikologi dan kepemimpinan.
“Aspek penampilan fisik tetap penting karena mereka akan menjadi brand ambassador Kota Surabaya. Namun yang utama adalah kesiapan mereka menjadi figur panutan dan inspiratif,” tambahnya.
Dimas menegaskan, peran Cak dan Ning Surabaya kini tidak hanya fokus pada promosi destinasi wisata, tetapi juga pada pengembangan ekonomi kreatif dan pemberdayaan UMKM.
“Pariwisata tidak sekadar tentang tempat wisata. Ketika UMKM berkembang, itu juga menjadi bagian dari daya tarik wisata kota,” ujarnya.
Sementara itu, Hidayat Syah, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, berharap para pemenang dapat membawa semangat kolaboratif ke berbagai ruang publik.
“Kami ingin mereka memperkenalkan Surabaya bukan hanya sebagai kota modern, tetapi juga kota yang hangat, inklusif, dan berakar kuat pada budaya. Mereka diharapkan menjadi influencer budaya yang menebarkan semangat cinta kota,” ujar Hidayat.
Pemerintah Kota Surabaya juga berencana untuk melibatkan para duta wisata dalam berbagai acara resmi dan kolaborasi strategis dengan figur inspiratif lainnya, termasuk alumni Duta Pariwisata Nasional.
“Kami akan memfasilitasi pertukaran gagasan dan kolaborasi lintas komunitas agar para duta dapat terus berkontribusi dalam kemajuan kota,” tutupnya.
Melalui ajang Cak dan Ning Surabaya 2025, Pemkot Surabaya berharap generasi muda semakin aktif dalam mempromosikan budaya lokal, destinasi wisata, dan potensi kreatif kota. Dengan semangat “The Soul of Collaboration”, para duta wisata baru ini diharapkan menjadi simbol sinergi antara tradisi, modernitas, dan inovasi khas Kota Pahlawan.