Minke.id – Bea Cukai Malang terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menembus pasar internasional. Salah satu langkah nyatanya diwujudkan melalui kegiatan gelar wicara bertajuk “Ngopi (Ngobrol Pintar, Ngobrol Inspirasi)” yang digelar di aula Kantor Bea Cukai Malang, Rabu (1/10/2025).
Acara ini diikuti oleh puluhan pelaku UMKM binaan Klinik Ekspor Bea Cukai Malang dan menghadirkan dua narasumber inspiratif yang membahas strategi ekspor, penguatan kapasitas usaha, hingga peluang partisipasi dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2025.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Malang, Pitoyo Pribadi, mengatakan kegiatan Ngopi bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga wadah penguatan kapasitas bisnis dan jejaring antar-UMKM.
“Kegiatan Ngopi ini menjadi ajang berbagi inspirasi, memperluas wawasan, dan membangun relasi antar pelaku usaha agar UMKM siap bersaing di pasar ekspor,” ujar Pitoyo.
Dalam sesi pertama, Agnita Adityawardani, Pemeriksa Bea dan Cukai Pertama, memaparkan diseminasi produk katalog UMKM binaan Klinik Ekspor Bea Cukai Malang. Katalog ini akan disebarluaskan kepada fasilitator ekspor, diaspora Indonesia di luar negeri, serta instansi terkait untuk memperluas potensi pasar global.
Sementara sesi kedua menghadirkan Anggri Sartika Wiguna, seorang praktisi ekspor yang berbagi wawasan seputar penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Ia juga memberikan tips penyusunan anggaran biaya yang efisien agar UMKM lebih siap menghadapi persaingan di pasar domestik maupun internasional.
“UMKM perlu memahami manajemen biaya dan strategi pemasaran yang tepat agar mampu bertahan di tengah kompetisi global,” jelas Anggri.
Bea Cukai Malang Dukung Pemberdayaan Disabilitas dan Inklusi Sosial
Tak hanya fokus pada ekspor, Bea Cukai Malang juga mendukung implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG) dan inklusi sosial melalui kolaborasi dengan Anayah Home Schooling dan Komunitas Pelangi Nusantara (Pelanusa) pada Senin (6/10/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Bea Cukai Malang berperan menjembatani rencana kerja sama pemberdayaan penyandang disabilitas agar dapat berkontribusi dalam kegiatan ekonomi produktif.
“Kami ingin membuka ruang yang lebih luas bagi penyandang disabilitas untuk berkarya dan berdaya secara ekonomi,” ungkap Pitoyo, Senin (13/10/2025).
Endahing Noor Suryanti (Yanti), Founder & CEO Pelanusa, menjelaskan bahwa pihaknya berfokus pada pelatihan berbasis zero waste dan produksi kreatif dari limbah industri garmen. Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi inklusif yang memberi peluang ekspor bagi pelaku UMKM sekaligus penyandang disabilitas.
“Melalui gelar wicara dan kolaborasi ini, kami berharap semakin banyak pelaku UMKM dan penyandang disabilitas yang bisa berkarya serta menembus pasar global,” tutup Pitoyo.
Kegiatan “Ngopi” menjadi bagian dari upaya Bea Cukai Malang dalam memperkuat ekosistem ekspor berbasis UMKM. Melalui pendampingan, pelatihan, dan kolaborasi lintas sektor, Bea Cukai Malang terus berperan aktif dalam mencetak pelaku UMKM ekspor yang berdaya saing, inklusif, dan berkelanjutan.