Minke.id – Produk-produk unggulan asal Kabupaten Blitar kini semakin diakui di kancah internasional. Sejumlah komoditas lokal seperti alat musik tradisional, sambal pecel, tanaman hias, dan ikan koi sukses menembus pasar luar negeri dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar, Darmadi, menjelaskan bahwa capaian tersebut mencerminkan semangat dan daya saing pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Blitar untuk menembus pasar global.
“Total nilai ekspor daerah pada tahun 2024 mencapai Rp12,5 miliar. Ini bukti nyata bahwa produk lokal Blitar telah diminati oleh konsumen internasional,” ujar Darmadi.
Salah satu komoditas ekspor unggulan yang paling menonjol adalah kendang Jimbe, alat musik tradisional khas Blitar yang kini digemari pasar luar negeri.
“Produk ini rutin dikirim ke China dan Taiwan, dengan bahan baku serta perajin yang tersebar di wilayah Ngelegok, Garum, dan Kanigoro,” terang Darmadi.
Kendang Jimbe dikenal memiliki kualitas tinggi dan karakter suara khas, sehingga diminati oleh pecinta musik dunia. Permintaannya terus meningkat setiap tahun.
“Permintaan dari luar negeri stabil bahkan cenderung naik karena kualitas kendang Jimbe dari Blitar memang unggul,” tambahnya.
Sambal Pecel, Tanaman Hias, dan Ikan Koi Blitar Go Internasional
Selain alat musik, sektor kuliner dan agribisnis juga ikut berkontribusi dalam memperkuat kinerja ekspor daerah. Sambal pecel khas Blitar kini berhasil menembus pasar Hongkong, memperkenalkan cita rasa autentik nusantara ke meja makan internasional.
Sementara itu, tanaman hias asal Blitar menjadi primadona ekspor ke Amerika Serikat, dan ikan koi dari pembudi daya lokal laku keras di pasar Jepang dan Amerika Serikat.
“Komoditas-komoditas ini menjadi bukti bahwa potensi lokal Blitar sangat besar dan mampu bersaing di pasar global,” kata Darmadi.
Untuk menjaga keberlanjutan ekspor, Disperindag Kabupaten Blitar terus melakukan pembinaan dan pendampingan bagi pelaku usaha berorientasi ekspor. Salah satu langkah strategisnya adalah melalui program Adi Ekspor, yang membantu pelaku UMKM dalam proses business matching, pelatihan, dan pemahaman standar ekspor internasional.
“Melalui Adi Ekspor, kami bantu pelaku UMKM memahami cara menembus pasar global dan menjaga kualitas produk sesuai standar internasional,” jelas Darmadi.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam memperkuat sektor industri berbasis ekspor serta membuka peluang investasi baru.
“Harapan kami, jumlah pelaku ekspor terus bertambah dan nilai ekspor Kabupaten Blitar meningkat dari tahun ke tahun,” pungkasnya.