SURABAYAONLINE.CO, Sumenep – Penerbangan pesawat perintis maskapai Susi Air rute Bandar Udara Trunojoyo Sumenep-Banyuwangi Internasional Air Port tidak lagi beroperasi mulai tahun depan atau 2023.
Kenapa? Kepala Unit Penyelenggaraan Bandar Udara (Bandara) Kelas III Trunojoyo Sumenep M. Arqodri Arman menjelaskan, tidak akan beroperasinya lagi pesawat perintis rute Sumenep-Banyuwangi dipicu sepinya penumpang.
Qodri menyayangkan karena adanya penerbangan rute tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal oleh berbagai lapisan masyarakat dalam transportasi udara.
Sementara kata pria berkacamata itu, adanya penerbangan rute tersebut berdasarkan permintaan. Dan permintaan itu tentu didasari dengan kebutuhan.
Namun faktanya dengan kondisi jumlah penumpang yang tidak memenuhi target secara maksimal, maka kata butuh itu dinilai tidak diwujudkan oleh masyarakat.
Begitu pula dengan setiap rute penerbangan perintis yang ada di Sumenep ke berbagai wilayah jika mengalami kondisi yang sama, akan di evaluasi.
“Perusahaan atau Negara tidak ingin merugi dalam hal menjalankan tugas dan usahanya,” terangnya, Rabu (30/11).
Tetapi, masih ada harapan rute lagi dari Sumenep-Jember (Notohadinegoro). Namun, lanjutnya, jika rute baru yang dicanangkan beroperasi pada tahun 2023 sepi penumpang, juga akan di evaluasi.
Pihaknya mengharapkan seluruh lapisan masyarakat agar memaksimalkan transportasi udara di Sumenep guna meningkatkan perekonomian daerah sebagaimana permintaan.
Penerbangan yang dilayani pesawat perintis rute Banyuwangi-Sumenep (PP) resmi dibuka pada Selasa 11 Januari 2022 kemarin. Peresmian penerbangan perdana rute Banyuwangi-Sumenep ini ditandai inaugurasi flight maskapai Susi Air, di Bandara Banyuwangi yang disambut langsung Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah.
Turut dalam penerbangan perdana tersebut Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah, Kepala UPBU Trunojoyo Moh Arqodri Arman, serta jajaran Forkopimda Sumenep.
Jadwal penerbangan tersebut beroperasi dua kali dalam sepekan, pada Selasa dan Rabu, dengan waktu tempuh 45 menit. (Upek)