SURON.CO, Surabaya – Tanpa terasa kita sudah memasuki bulan Ramadan. Bulan Ramadan tahun ini bisa kita jadikan momen untuk memiliki tubuh sehat dan bugar. Tujuannya agar dapat mencapai hari esok yang lebih baik dengan cara memperbaiki pola makan dan pilihan asupan. Bagi sebagian orang, mengubah gaya hidup menjadi sehat memang masih menjadi tantangan.
Senior Manager Medical Underwriter Sequis dokter Fridolin Seto Pandu mengajak masyarakat yang menjalankan ibadah puasa untuk menjaga asupan makanan. Hal ini karena sebenarnya kebutuhan kalori harian tubuh saat berpuasa tetap sama saat tidak sedang menjalankan puasa. Yakni berkisar 1.500-2.500 Kkal per harinya.
Jangan menjadikan buka puasa sebagai ajang ‘balas dendam’ menyantap makanan manis dan tinggi kalori. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula, berat badan, dan tekanan darah meningkat. Jika nanti sudah terbiasa akan sangat baik untuk kelancaran puasa dan kesehatan jangka panjang.
“Makan berlebihan saat berbuka puasa tidak baik bagi lambung. Jika lambung dipaksa mencerna makanan melebihi kapasitas yang biasa dicerna, bisa mengakibatkan radang lambung,” Fridolin, Rabu (22/3).
Menurutnya, kita perlu mengontrol asupan yang manis agar kadar gula tidak meningkat atau menurun dalam waktu singkat. Selain soal makanan, kebugaran juga perlu dijaga dengan cara olahraga intensitas rendah atau sedang. Seperti berjalan kaki atau jogging yang dapat dilakukan jelang atau setelah berbuka puasa, setelah sahur, atau malam hari,” imbuh Fridolin.
Adapun gula menjadi salah satu asupan andalan saat bulan puasa untuk menambah dan mengembalikan energi, selama tidak dikonsumsi berlebihan. Pasalnya, gula mudah dicerna sehingga dapat membantu memberikan energi lebih cepat dibanding karbohidrat.
Konsumsi gula dapat dilakukan saat berbuka bukan saat Sahur karena tubuh telah kehilangan lebih banyak energi selama 12 jam. Gula bisa mengisi kehilangan energi tersebut.
Sementara untuk sahur bisa mengonsumsi makanan tinggi serat, mengandung karbohidrat kompleks, dan protein agar tidak cepat merasa lapar. Jenisnya antara lain beras merah, kentang, jagung, ubi jalar, alpukat, kacang hijau, dan oatmeal.
Perlu mengurangi penggunaan gula berlebihan karena efek ketergantungan gula tidak dapat dihilangkan secara instan. Akibat mengonsumsi makanan berlebihan, kandungan gula dapat membuat gerakan tubuh lebih lambat, mudah mengantuk, sulit berkonsentrasi, kurang termotivasi saat beraktivitas, juga lebih cepat lapar sehingga cenderung makan lebih banyak.(*)